Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bergerak cepat merespons kejadian jalan ambles di Jalur Lintas Selatan (JLS), tepatnya di Dusun Panggungwaru, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Insiden ini menjadi perhatian serius karena mengganggu konektivitas utama antara Malang dan Blitar.
Tinjauan di Lokasi dan Penyebab Kerusakan
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, dalam keterangannya di Surabaya, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan bersama Dinas PU Bina Marga Jatim dan Dinas PU SDA Jatim ke lokasi terdampak. Peninjauan ini menemukan adanya beberapa titik longsor di bagian timur jalur ambles utama.
Menurut Gatot, salah satu penyebab utama kerusakan adalah perubahan fungsi lahan di sepanjang JLS. Lahan yang sebelumnya ditanami tanaman tegakan kini banyak beralih menjadi lahan pertanian. Selain itu, sarana drainase di sekitar jalur JLS dianggap perlu diperluas untuk mengurangi risiko bencana serupa.
“Ini memang menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus segera kita lakukan,” tegasnya. Ia juga mendorong adanya koordinasi lebih intensif antara pemerintah daerah dan Perhutani untuk mencegah longsor di masa depan.
Baca Juga : Antisipasi Pohon Tumbang di Kota Malang, DLH Tingkatkan Perawatan Intensif
Fenomena Alam Lainnya di Donomulyo
Selain jalan ambles, BPBD Jatim bersama rombongan juga meninjau fenomena hilangnya sumber air dan munculnya lubang besar di Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo. Fenomena ini akan dikaji lebih lanjut secara akademik oleh tim ahli geologi dari perguruan tinggi guna memahami penyebab dan dampaknya.
Upaya Penanganan Darurat
Kasatker BBPJN Wilayah I Jatim, Deny Purba Indarsa, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem dan tingginya intensitas hujan menjadi faktor utama yang memicu longsor di JLS. Untuk itu, langkah prioritas yang diambil adalah membuat jalur fungsional agar akses dari Malang ke Blitar kembali normal dalam waktu 3–4 hari.
“Kalau untuk jalan permanen, itu akan kita lakukan menyusul,” kata Deny.
Kesimpulan dan Harapan
Jalan ambles di JLS Malang ini menegaskan pentingnya pengelolaan lahan yang baik serta peningkatan sarana infrastruktur seperti drainase. Selain itu, kolaborasi antarinstansi menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan melaporkan potensi bencana kepada pihak berwenang.
Baca Juga : UMK 2025 Jawa Timur Resmi Naik 6,5 Persen, Berikut Rinciannya untuk Malang Raya















