VISI-MISI dan program kerja calon kepala daerah kerap disusun dengan bahasa-bahasa normatif.
Orang awam akan malas untuk membaca.
Namun, pasangan Cawali-Cawawali Kota Malang Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin mampu menerjemahkan visi misi itu menggunakan bahasa yang merakyat dan mudah diingat.
Program yang diberikan Wahyu-Ali
Program tersebut diberi nama 10 Dasabakti Unggulan.
Semuanya diawali dengan kata Ngalam dan diikuti kata dalam bahasa Jawa.
Yakni Ngalam Santun, Ngalam Tahes, Ngalam Pinter, Ngalam Ngopeni, Ngalam Nyaman, Ngalam Seger, Ngalam Asyik, Ngalam Rijik, Ngalam Idrek, dan Ngalam Laris.
Semuanya akan dilaksanakan untuk mewujudkan Kota Malang Mbois dan Berkelas.
Misalnya program Malang Tahes, Wahyu berjanji meningkatkan pelayanan puskesmas dan RSUD.
Kemudian memberdayakan posyandu balita, lansia, dan remaja yang ajeg.
Baca Juga : Banjir Pasar Comboran, Pedagang Terpaksa Tutup Lapak Selama Tiga Hari
Terakhir permakanan sehat untuk lansia, ibu hamil, dan balita stunting. Begitu juga dengan program Ngalam Ngopeni.
Paslon dengan akronim Wali itu memiliki banyak rencana pemberian bantuan.
Seperti santunan kematian dan kelahiran untuk keluarga tidak mampu, insentif guru (guru agama, guru madrasah, dan guru TPQ), fasilitas dana abadi pesantren, serta peningkatan kompetensi dan insentif kader posyandu.
Ada juga beasiswa pendidikan lanjut dan pelatihan untuk guru, bantuan operasional tempat ibadah, merit system birokrasi, dan instansi pemerintahan terpadu untuk efektivitas dan efisiensi pelayanan.
”Kami juga ingin mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan publik dan perizinan berbasis aplikasi online,” kata Wahyu saat berdiskusi dengan para redaktur Jawa Pos Radar Malang beberapa waktu lalu.
Program pendidikan
Ali Muthohirin menambahkan, pihaknya bakal mendorong kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
Misalnya melalui pengadaan beasiswa untuk 1.000 pelajar.
Dana untuk pengadaan beasiswa itu sudah diperhitungkan.
Tak hanya memanfaatkan dana APBD, tapi juga CSR perusahaan.
”Kami sudah melakukan perhitungan untuk pemberian beasiswa dari SD sampai SMA. Tidak hanya sekolah negeri, tapi juga swasta dan pesantren,” imbuhnya.
Pemberian beasiswa akan dilandasi dengan kriteria.
Misalnya prestasi dan kondisi keluarga pelajar.
Paslon Wali juga ingin mendorong pertumbuhan kegiatan produktif.
Seperti olahraga, budaya, dan kesenian.
Setiap tahun mereka menargetkan ada 1.000 event yang bisa memberi multiplier effect.
Tidak hanya mendorong ekonomi pelaku usaha event organizer, tapi juga UMKM.
”Saya sempat sharing hal itu dengan Raffi Ahmad,” ucapnya.
Baca Juga : Pejalan Kaki Tewas Usai Ditabrak Motor yang Dikendarai Pelajar SMP di Kalipare