Pasca terjadinya banjir di Pasar Comboran, Malang, beberapa pedagang terpaksa menutup lapak mereka selama tiga hari. Banjir ini terjadi tak lama setelah insiden kebakaran yang melanda pasar tersebut dua pekan sebelumnya. Kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan pada bagian atap pasar, yang kini menjadi penyebab air hujan masuk ke dalam area pasar saat hujan deras melanda.
Salah satu pedagang yang terdampak banjir adalah Ani, penjual bahan pokok di lantai satu Pasar Comboran. Akibat kebakaran yang membuat atap pasar berlubang, air dengan mudah merembes ke lapaknya. Ketika hujan mulai turun, Ani segera mencoba mengamankan barang dagangannya, namun air tetap merembes masuk dan membasahi sebagian dagangannya.
“Waktu hujan, saya langsung mengamankan barang-barang. Sayangnya, air tetap merembes ke dalam,” ujar Ani pada Jumat, 27 September 2024. Beberapa barang dagangannya seperti rengginang, keripik, dan ketela pohong terkena air sehingga harus segera dibawa pulang untuk dikeringkan.
Baca Juga :
Gate 13 Stadion Kanjuruhan Akan Dijadikan Museum dan Monumen untuk Mengenang Tragedi 2022
Akibat banjir tersebut, Ani harus menutup lapaknya selama tiga hari, mulai dari Sabtu hingga Senin, untuk membersihkan dan mengeringkan barang-barang dagangan yang terkena air. “Sebelumnya, meski hujan deras, tidak pernah sampai banjir seperti ini. Ini pertama kalinya air masuk karena tidak ada atap lagi di beberapa bagian pasar,” tambah Ani.
Beruntung, genangan air di Pasar Comboran tidak berlangsung lama dan segera surut setelah hujan reda. Namun, dampak banjir juga dirasakan oleh pedagang lainnya, seperti Siti Zuhariah, yang berjualan bawang di pasar tersebut. Bawang dagangannya basah terkena air, dan banyak di antaranya yang mulai bertunas.
“Setelah hujan deras kemarin, lapak saya langsung terendam air. Bawang yang saya jual pun banyak yang tumbuh tunas karena basah,” kata Siti.
Meski air cepat surut, banjir ini tetap memberikan dampak yang signifikan bagi para pedagang, yang harus menutup lapak mereka dan membersihkan dagangan yang terkena air. Pedagang berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan atap pasar agar insiden serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Baca Juga :