Breaking

Aksi Nyata Calon Sekda, 2 Pejabat Tinggi Kompak Bantu Evakuasi Balita Hidrosefalus

MALANG – Di tengah ketatnya persaingan untuk memperebutkan posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, dua pejabat tinggi yang masuk dalam daftar calon terkuat justru menunjukkan aksi kemanusiaan yang luar biasa.

Firmando Matondang, Kepala Satpol PP Kabupaten Malang, dan Eko Margianto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), terlihat kompak berkolaborasi untuk membantu evakuasi seorang balita penderita hidrosefalus. Aksi Nyata Calon Sekda ini menjadi sorotan dan menuai pujian dari berbagai pihak.

Firmando Matondang, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap kasus hidrosefalus, kembali menunjukkan perannya.

Ia telah beberapa kali menggunakan mobil dinasnya, Toyota Innova Reborn, untuk mengangkut balita penderita hidrosefalus dari daerah terpencil menuju rumah sakit. Aksi Nyata Calon Sekda ini menjadi bagian dari komitmen pribadi yang ia tunjukkan secara konsisten.

Tanpa Rivalitas, Hanya Solidaritas Kemanusiaan

Pada Jumat (29/8/2025) pagi, usai mengawal kegiatan Salat Subuh Keliling (Suling) Bupati Malang, Firmando langsung menuju rumah Quensa Acellin, balita berusia lima bulan di Dusun Arjosari, Desa Sumberputih, Kecamatan Wajak. Balita ini menderita hidrosefalus dan kondisinya semakin melemah.

Baca Juga:Kapolresta Malang Kota Temui Demonstran dan Minta Maaf atas Meninggalnya Alm Affan di Jakarta 

Tanpa ragu, Firmando memutuskan untuk segera membawa Quensa ke RSUD Kanjuruhan. Aksi Nyata Calon Sekda ini menunjukkan betapa besar kepeduliannya.

Yang membuat momen ini istimewa adalah kehadiran Eko Margianto, yang merupakan pesaingnya dalam bursa calon Sekda.

Biasanya, Firmando ditemani oleh Radik Cahyo Purnomo dari Puskesmas Wajak dan Ahmad Kusairi dari LSM Pro Desa. Namun, kali ini, ia didampingi oleh rivalnya sendiri.

Keakraban yang mereka tunjukkan menepis isu rivalitas yang biasa terjadi dalam kompetisi jabatan. Firmando bahkan berkelakar, “Demi orang sakit, tak ada rivalitas, yang ada kekompakan.

” Pernyataan ini menegaskan bahwa Aksi Nyata Calon Sekda didasari oleh misi kemanusiaan.

Menggendong Balita di Medan Sulit

Perjalanan menuju Dusun Arjosari bukan hal yang mudah. Lokasi dusun ini berada di lereng Gunung Semeru, di mana medan jalannya menanjak, menurun, dan dikelilingi hutan pinus. Kondisi jalan yang sulit ini sudah tidak asing bagi Firmando.

Sebelumnya, ia pernah mengevakuasi balita bernama Abil Dafa, juga dari Dusun Arjosari. Saat itu, Firmando bahkan menggendong Abil Dafa ke dalam mobilnya dan rela menumpang mobil anak buahnya saat pulang. Aksi Nyata Calon Sekda ini bukan sekadar pencitraan.

Firmando menjelaskan bahwa apa yang ia lakukan adalah bagian dari perintah Bupati Malang, Muhammad Sanusi. Bupati Sanusi memiliki kepedulian tinggi terhadap warga di daerah terpencil.

Rute off-road yang sering dilalui Bupati juga membuatnya menemukan banyak rumah tak layak huni, yang kemudian dibedah melalui kerja sama dengan Baznas. Aksi Nyata Calon Sekda ini adalah wujud nyata dari kepemimpinan yang peduli dari Bupati Sanusi.

Jati Diri di Balik Jabatan

Sikap profesionalisme dan kemanusiaan yang ditunjukkan Firmando dan Eko menunjukkan bahwa jabatan bukanlah segalanya. Keduanya mampu memisahkan antara persaingan karier dan kewajiban moral sebagai seorang pemimpin.

Mereka sadar, di balik jabatan yang diperebutkan, ada nyawa dan kesejahteraan masyarakat yang harus diutamakan. Aksi Nyata Calon Sekda ini mengirimkan pesan kuat tentang integritas dan empati.

Kehadiran Eko Margianto dalam evakuasi ini juga patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa persaingan tidak membuat mereka kehilangan rasa kemanusiaan.

Justru, mereka bersatu demi tujuan mulia. Aksi Nyata Calon Sekda ini menjadi contoh kepemimpinan yang ideal, di mana kolaborasi dan kepedulian mengalahkan ambisi pribadi.

Harapan untuk Kabupaten Malang

Solidaritas yang ditunjukkan Firmando dan Eko memberikan harapan baru bagi masyarakat Kabupaten Malang.

Siapapun yang terpilih sebagai Sekda nantinya, diharapkan memiliki komitmen yang sama untuk melayani masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan.

Aksi Nyata Calon Sekda ini adalah cerminan dari karakter kepemimpinan yang dibutuhkan di era sekarang.

Keberlanjutan program-program sosial seperti evakuasi balita hidrosefalus dan bedah rumah sangat penting untuk memastikan tidak ada lagi warga yang terlantar.

Dengan kepemimpinan yang berempati dan tim yang solid, Kabupaten Malang akan terus bergerak maju. Kisah ini mengajarkan bahwa di balik persaingan, kemanusiaan tetap harus menjadi yang utama.

Baca Juga:Presiden Prabowo Sambangi Kediaman Almarhum Affan Kurniawan, Sampaikan Duka Cita Mendalam