InfoMalang – Beras Premium & SPHP kini menjadi senjata utama pemerintah dalam menekan laju kenaikan harga beras di pasaran. Dengan langkah strategis ini, diharapkan gejolak harga yang terjadi di sejumlah wilayah bisa terkendali.
Beras Premium & SPHP Jadi Fokus Operasi Pasar
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa operasi pasar akan dilakukan secara besar-besaran. Beras Premium disiapkan sebanyak 1,3 juta ton untuk diguyurkan ke berbagai daerah.
Kebijakan ini diambil untuk meredam lonjakan harga yang sudah dirasakan di 214 kabupaten dan kota. Pemerintah juga memastikan Bulog terlibat penuh dalam mendistribusikan beras tersebut.
Baca Juga:Ribuan Driver Gojek Pecahkan Rekor MURI Konvoi Terbesar di Indonesia
Peran Bulog dalam Menyalurkan Beras Premium & SPHP
Bulog mendapat mandat untuk tidak hanya menyalurkan beras medium, tetapi juga menambahkan beras premium dalam operasi pasar. Beras Premium diharapkan mampu menyeimbangkan pasokan agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan.
Menurut Amran, Bulog selama ini memang menjual beras premium, sehingga langkah ini bukan hal baru. Namun kali ini fokus distribusi diperluas agar harga di pasar lebih terkendali.
Harga Resmi untuk Beras Premium & SPHP
Harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP ditetapkan Rp 12.500 per kilogram atau Rp 62.500 untuk kemasan 5 kilogram. Beras Premium menjadi lebih murah dibandingkan beras medium yang ditetapkan Rp 13.500 per kilogram.
Sementara untuk beras premium, harga rata-rata nasional saat ini berada di angka Rp 15.432 per kilogram. Pemerintah menetapkan HET beras premium sebesar Rp 14.900 per kilogram sebagai batasan resmi.
Data Kenaikan Harga dan Peran Beras Premium & SPHP
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada minggu keempat Agustus 2025, sebanyak 214 daerah mengalami kenaikan harga beras. Jumlah ini meningkat dari 200 daerah di pekan sebelumnya. Beras Premium ditargetkan mampu menjadi solusi jangka pendek.
Kenaikan harga terjadi baik pada kualitas medium maupun premium. Meski demikian, BPS menegaskan bahwa tingkat inflasi beras mulai melandai dibandingkan bulan Juli.
Baca Juga:Wali Kota Wahyu Bahas Finalisasi Bus Trans-Jatim Bersama Pemprov
Inflasi Beras dan Dampak Beras Premium & SPHP
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan inflasi beras pada Agustus hanya 0,73% dari bulan sebelumnya. Angka ini lebih rendah daripada Juli. Menurutnya, hadirnya Beras Premium dalam operasi pasar memberi pengaruh positif dalam menekan inflasi.
Dengan distribusi yang lebih merata, masyarakat diharapkan bisa mendapatkan harga lebih stabil. Ini sekaligus meringankan beban rumah tangga yang terdampak.
Kenaikan Harga Beras Medium dan Premium
Berdasarkan data BPS, harga beras medium naik 1,05% dibandingkan Juli 2025. Rata-rata harga mencapai Rp 13.998 per kilogram, sedikit lebih tinggi dari sebelumnya Rp 13.853. Beras Premium diharapkan mampu menahan tren kenaikan tersebut.
Sementara itu, harga beras premium naik 0,80% menjadi Rp 15.432 per kilogram. Dengan HET premium sebesar Rp 14.900, pemerintah berupaya mengontrol pasar agar tidak memberatkan masyarakat.
Beras Premium & SPHP untuk Kestabilan Pasar
Operasi pasar yang dilakukan pemerintah bukan hanya sekadar intervensi harga, melainkan langkah menjaga stabilitas pangan. Beras Premium menjadi instrumen yang dipilih agar pasokan tetap terjaga di seluruh wilayah Indonesia.
Distribusi dilakukan tidak hanya di kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah yang paling terdampak kenaikan harga. Dengan begitu, intervensi bisa terasa lebih adil dan menyeluruh.
Harapan Pemerintah pada Beras Premium & SPHP
Menteri Pertanian menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin masyarakat terus-menerus terbebani harga beras yang tinggi. Beras Premium akan terus dipasok secara konsisten hingga harga benar-benar stabil.
Langkah ini juga menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan operasi pasar yang berkesinambungan, lonjakan harga diharapkan bisa ditekan secara efektif.
Efektivitas Beras Premium & SPHP di Lapangan
Di banyak daerah, respon masyarakat terhadap operasi pasar ini cukup positif. Beras Premium yang dijual dengan harga lebih rendah dari pasaran menjadi pilihan utama warga.
Dengan akses yang lebih mudah dan harga yang lebih terjangkau, kebijakan ini dianggap mampu menurunkan kekhawatiran akan kenaikan harga beras di masa depan.















