Bulog Malang telah mendistribusikan 92% dari total pagu beras Bantuan Pangan sebesar 34.241 ton sepanjang 2024. Penyaluran ini ditargetkan selesai sepenuhnya pada 13 Desember 2024 untuk mendukung stabilitas harga beras di wilayah kerja mereka.
Realisasi Penyaluran dan Target Penyelesaian
Hingga awal Desember, Bulog Malang telah menyalurkan 32.037 ton beras kepada penerima manfaat. Dengan sisa 2.204 ton, target penyelesaian dipastikan tercapai tepat waktu.
Pada periode Desember, sebanyak 1.604 ton telah didistribusikan ke berbagai daerah. Rincian distribusi meliputi Kabupaten Malang 1.212 ton, Kota Malang 25 ton, dan Kota Batu 40,9 ton.
Baca juga:
Kenaikan UMK Kota Malang 2025: Harapan dan Tantangan Baru
Dampak Penyaluran Beras terhadap Inflasi
Penyaluran beras Bantuan Pangan dilakukan untuk menekan inflasi, terutama pada bulan Desember yang bertepatan dengan musim tanam dan momen Natal-Tahun Baru. “Beras tidak lagi menjadi pengungkit inflasi dalam tiga bulan terakhir, bahkan mengalami deflasi,” ujar salah satu pengamat ekonomi.
Intervensi ini dianggap efektif dalam menjaga kestabilan harga dan mengamankan kebutuhan pangan masyarakat. Bulog juga memastikan ketersediaan pasokan tetap terjaga demi mengantisipasi lonjakan permintaan.
Pentingnya Peran Bulog dalam Stabilitas Harga
Ekonom menilai bahwa kebijakan pemerintah melalui program Bantuan Pangan sangat berperan menjaga inflasi selama 2024. “Bulog harus diperkuat fungsinya sebagai buffer stock pangan, bukan sekadar entitas profit oriented,” tegasnya.
Perencanaan cadangan pangan untuk tahun 2025 sudah harus mulai dilakukan. Dengan pemetaan gejolak harga seperti Ramadan, Lebaran, dan musim tanam, Bulog diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tepat waktu.
Baca juga:
Prediksi UMK Malang 2025: Naik Hingga Rp3,5 Juta, Apa Kata Pemkot?