infomalang.com/,KABUPATEN MALANG – Isu lingkungan kembali mencuat di Kabupaten Malang. Sebuah kondisi yang memprihatinkan terjadi di kawasan Pakisaji, di mana tumpukan sampah telah membentuk gunungan kecil, menimbulkan keresahan serius di kalangan warga. Fenomena ini tak hanya mengganggu estetika lingkungan, tetapi juga berpotensi besar mengancam kesehatan dan aktivitas sehari-hari masyarakat setempat. Tumpukan sampah yang semakin menggunung ini berlokasi persis di depan pabrik beton Jayamex Sono Tengah, menjadi pemandangan yang tak terelakkan bagi setiap orang yang melintas.
Kronologi Tumpukan Sampah yang Kian Menggunung
Menurut Hendrik, salah seorang warga setempat yang merasa sangat terganggu dengan kondisi ini, masalah tumpukan sampah ini sudah ada sejak awal tahun. Awalnya, tumpukan sampah di saluran air tersebut tidak terlalu besar, namun seiring berjalannya waktu, volumenya terus bertambah hingga kini terlihat seperti bukit kecil yang menjijikkan. “Diawali pada bulan Januari, tumpukan sampah di saluran ini awalnya tidak begitu menumpuk, tetapi sekarang sudah sangat banyak,” ujar Hendrik, Kamis (31/).
Hendrik menjelaskan bahwa ia seringkali memergoki beberapa orang yang tidak dikenal sengaja membuang sampah di lokasi tersebut. Aktivitas pembuangan sampah ilegal ini biasanya terjadi pada waktu-waktu tertentu, terutama mulai dari sore hingga malam hari, ketika kondisi sepi dan gelap. “Biasanya mulai sore hingga malam ada orang-orang tidak dikenal yang selalu membuang sampah di sini,” jelasnya. Aksi tidak bertanggung jawab ini secara perlahan namun pasti telah mengubah area tersebut menjadi tempat pembuangan sampah liar, menciptakan masalah lingkungan yang mendesak untuk segera ditangani.
Ancaman Nyata bagi Kesehatan dan Kualitas Hidup Warga
Keberadaan tumpukan sampah yang terus menumpuk ini bukan hanya masalah visual. Lebih dari itu, tumpukan sampah yang membusuk akan menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Sampah-sampah tersebut juga menjadi sarang ideal bagi berbagai vektor penyakit seperti tikus, lalat, dan nyamuk, yang dapat menyebarkan penyakit menular ke permukiman warga. Bau busuk yang menyengat dari tumpukan sampah ini juga sangat mengganggu aktivitas warga, terutama mereka yang tinggal di sekitar lokasi.
Baca Juga:Kabupaten Malang Fokuskan APBD 2025 untuk Infrastruktur dan Kesehatan
Selain itu, tumpukan sampah di saluran air juga berpotensi menyebabkan penyumbatan, yang bisa berujung pada banjir lokal saat musim hujan tiba. Hal ini akan menambah daftar masalah yang harus dihadapi oleh warga Pakisaji, mengganggu mobilitas dan merusak properti. Masalah sampah ini secara langsung berdampak pada kualitas hidup warga, menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan tidak nyaman. Situasi ini menunjukkan adanya darurat lingkungan yang membutuhkan respons cepat dan efektif dari pihak-pihak terkait.
Harapan dan Desakan untuk Tindakan Pemerintah
Menyadari dampak serius yang ditimbulkan, Hendrik dan warga lain berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dapat segera mengambil tindakan tegas. Mereka mendesak agar ada solusi permanen untuk mengatasi masalah ini, bukan sekadar penanganan sementara. Hendrik berencana untuk berkomunikasi dengan pihak RT serta kecamatan setempat, tujuannya agar ada langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan, termasuk edukasi dan larangan keras bagi masyarakat untuk tidak membuang sampah di lokasi tersebut.
“Semoga nantinya ada tindakan dari pemerintah yang berwenang untuk menyelesaikan masalah ini,” harap Hendrik. Peran pemerintah sangat krusial di sini, baik dalam hal penertiban, penyediaan fasilitas pembuangan sampah yang layak, maupun sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Tanpa intervensi yang tegas dan terstruktur dari pemerintah, masalah ini dikhawatirkan akan terus berulang dan semakin parah.
Kolaborasi Warga dan Pemerintah sebagai Kunci
Menyelesaikan masalah tumpukan sampah di Pakisaji tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Diperlukan kolaborasi kuat antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah perlu segera menanggapi keluhan warga dengan menyediakan tempat pembuangan sampah yang terorganisir atau jadwal pengambilan sampah yang rutin. Sementara itu, peran masyarakat juga sangat penting, yaitu dengan tidak lagi membuang sampah di tempat-tempat yang tidak semestinya dan melaporkan aktivitas ilegal tersebut kepada pihak berwenang.
Masalah sampah di Pakisaji ini adalah cerminan dari tantangan pengelolaan limbah di banyak daerah. Solusi jangka panjang tidak hanya melibatkan pembersihan, tetapi juga edukasi masif tentang pentingnya memilah sampah, mengurangi limbah, dan membuang sampah pada tempatnya. Dengan adanya tindakan nyata dari Pemkab Malang dan kesadaran kolektif dari masyarakat, diharapkan masalah darurat lingkungan ini bisa segera teratasi, sehingga warga Pakisaji bisa kembali menikmati lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman.
Baca Juga:Aksi MARAPAIMA dan Ecoton di Kota Malang: Peringatan Krisis Kesehatan Akibat Mikroplastik















