Debat terakhir Pilkada Kota Malang 2024 digelar pada Rabu (20/11/2024), menghadirkan adu gagasan dari tiga pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang. Tema debat, “Peran Pemerintah Kota Malang dalam Menyerasikan Pembangunan Daerah dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat dalam Rangka Memperkokoh Nilai-nilai Kebangsaan dan NKRI,” memfokuskan diskusi pada sinergi antar pemerintah dalam pembangunan.
Paslon Nomor Urut 2: Heri Cahyono – Ganisa Rumpoko (Sam HC – Mbak Ganis)
Paslon nomor urut 2 membuka debat dengan visi membangun masyarakat makmur dan sejahtera melalui keseimbangan antara ekonomi, ekologi, dan kebudayaan. Heri Cahyono, atau Sam HC, menekankan pentingnya pelestarian lingkungan sebagai bagian integral dari pembangunan.
“Kami akan menjadikan kebudayaan sebagai ruh pemerintahan agar identitas Kota Malang tetap kokoh di tengah arus globalisasi,” kata Sam HC.
Pasangan ini juga menggarisbawahi pentingnya sinergi kebijakan antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat untuk mencapai keberlanjutan pembangunan di semua sektor.
Baca Juga : Polres Malang Periksa Kesehatan Personel Demi Kelancaran Pilkada 2024
Paslon Nomor Urut 3: Mochamad Anton – Dimyati Ayatulloh (ABADI)
Paslon nomor urut 3, Anton-Dimyati, menyoroti potensi Kota Malang yang dinilai belum tergarap optimal. Anton mengangkat isu strategis seperti pengangguran, kemacetan, dan banjir sebagai tantangan utama yang harus diselesaikan.
“Kota Malang kaya akan sumber daya alam dan manusia, tetapi masih menghadapi banyak kendala. Kami akan menyelaraskan program pembangunan kota dengan kebijakan pemerintah provinsi dan pusat,” ungkap Anton.
Paslon Nomor Urut 1: Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin (WALI)
Paslon nomor urut 1, Wahyu-Ali, tampil dengan slogan “Kota Malang yang Mbois Berkelas.” Mereka memaparkan sejumlah program unggulan, seperti pemberian seragam gratis untuk pelajar, penyelenggaraan 1.000 event tahunan, dan insentif Rp 50 juta untuk setiap RT.
“Bagi kami, membangun Kota Malang berarti berkontribusi langsung kepada pembangunan Indonesia. Sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat menjadi kunci untuk mewujudkan program-program ini,” ujar Wahyu.
Debat ini terdiri dari beberapa segmen. Setelah penyampaian visi dan misi di segmen pertama, debat berlanjut ke pendalaman isu strategis, tanya jawab antar kandidat, dan pernyataan penutup.
Baca Juga : Fraksi PKS DPRD Kota Malang Sampaikan 9 Catatan Kritis terhadap Ranperda APBD 2025















