Breaking

Dispangtan Kota Malang Temukan Beberapa Merk Beras Oplosan

MALANG – Dispangtan Kota Malang menemukan dugaan terkait beras oplosan yang tersebar dalam pasar maupun toko modern yang ada di Kota Malang.

Dugaan tersebut dilatarbelakangi oleh sidak mendadak yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) bersama dengan Polresta Malang Kota di beberapa titik lokasi.

Titik lokasi yang dimaksud yaitu Pasar Dinoyo untuk kategori pasar tradisional. Lalu toko modernnya yaitu seperti di wilayah Bumiayu, Buring, Polehan, Kedungkandang, Sawojajar, dan Mojolangu.

Dalam lokasi-lokasi itu ditemukan beberapa beras oplosan, seperti Sania dan Fortune, Sentra Ramos, Sentra Pulen, Raja Platinum dan Raja Ultima.

“Di Pasar Dinoyo, beberapa toko masih menjual beras yang diduga oplosan seperti merek Fortune dan Sania, sementara di toko ritel modern ditemukan beras merek Sania, Sentra Ramos, Sentra Pulen, Raja Platinum, dan Raja Ultima, bahkan ada beberapa kemasan yang tidak mencantumkan nomor izin edar,” ujar Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan.

Baca Juga: Malang Street Idol 2025 Hadirkan Bintang Jalanan Kota Malang

Atas temuan mengejutkan ini, Dispangtan mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan jeli ketika membeli beras.

“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan teliti saat membeli beras, baik di pasar tradisional maupun toko modern, agar tidak tertipu dengan produk yang tidak sesuai standar,” lanjutnya.

Dispangtan juga menemukan beberapa kemasan beras yang tidak sesuai dengan standar mutu, mulai dari kadar beras patah yang tinggi hingga warna beras yang tidak seragam dalam satu kemasan. Temuan ini telah diteruskan kepada Satgas Pangan Polresta Malang Kota dan diklarifikasi ke pihak produsen, termasuk Wilmar dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

“PT Food Station menyatakan bahwa mereka sudah menghentikan pengiriman beras ke wilayah Jawa Timur sejak Juni lalu. Kami mengingatkan masyarakat agar lebih cermat dalam memilih dan membeli beras, apapun mereknya,” pungkasnya.

Baca Juga: Mochamad Mudhofar Ajak Punya Madzhab dalam Bisnis