Breaking

DLH Kota Malang Dipuji dalam Proyek Drainase, Rendra Madrajad Safaat Angkat Suara

infomalang.com/Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menuai pujian dari Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Rendra Madrajad Safaat, atas langkah pemeliharaan pohon dalam proyek drainase yang mulai dikerjakan sejak Senin (18/8/2025). 

Upaya menjaga keseimbangan pembangunan infrastruktur dan kelestarian lingkungan kembali mendapat sorotan positif. Menurut Rendra, DLH telah menunjukkan sikap bijak dengan melakukan pemangkasan serta penebangan selektif. Langkah tersebut dianggap tidak hanya menyelesaikan persoalan drainase, tetapi juga mengedepankan keberlanjutan ekosistem kota.

Langkah DLH ini juga menjadi sinyal bahwa pembangunan di Kota Malang dijalankan dengan pendekatan berwawasan lingkungan. Kehadiran proyek drainase tidak hanya diukur dari hasil fisik, melainkan juga dari dampaknya bagi kualitas udara, tata ruang kota, dan kenyamanan warga dalam jangka panjang.

Pemangkasan dan Penebangan Selektif

Dalam proyek drainase yang melibatkan area pepohonan, DLH Kota Malang memilih metode pemangkasan dan penebangan selektif. Artinya, pohon tidak ditebang secara massal, melainkan dipertimbangkan berdasarkan faktor keamanan warga dan kesehatan pohon.

Rendra menilai keputusan ini mencerminkan kehati-hatian. “Saya mengapresiasi langkah DLH Kota Malang yang melakukan pemangkasan dan penebangan secara selektif. Ini menunjukkan sikap bijak karena tidak asal menebang, melainkan benar-benar memperhitungkan dampaknya,” ujarnya, Kamis (28/8/2025).

Menurutnya, kebijakan tersebut menjadi bukti bahwa pembangunan dapat dijalankan tanpa harus mengorbankan keseimbangan ekosistem. Selain menyelesaikan masalah banjir lewat proyek drainase, pohon yang masih sehat tetap dijaga agar fungsi ekologisnya tidak hilang.

Pendekatan ini juga membantu menjaga keanekaragaman hayati di kawasan perkotaan. Burung, serangga, dan berbagai organisme kecil tetap memiliki habitat, sehingga siklus ekologi di sekitar area pembangunan tidak terganggu secara signifikan.

Jangka Panjang dan Kepedulian Lingkungan

Rendra menekankan, langkah DLH Kota Malang bukan hanya menjawab kebutuhan jangka pendek, melainkan juga mempertimbangkan aspek jangka panjang. Pepohonan yang terawat diyakini tetap memberi manfaat bagi warga, baik sebagai peneduh, penyerap polusi, maupun penopang keindahan kota.

“Kinerja DLH patut diapresiasi. Pemangkasan selektif bukan sekadar teknis, tetapi bentuk nyata tanggung jawab pemerintah terhadap lingkungan dan masyarakat. Ini penting sebagai komitmen menjaga keseimbangan alam perkotaan,” tambahnya.

Upaya tersebut dianggap sejalan dengan visi pembangunan Kota Malang yang tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga memperhatikan kualitas hidup warganya. Infrastruktur yang baik harus berjalan beriringan dengan lingkungan yang lestari.

Dengan perencanaan matang dan konsistensi, Kota Malang dapat meminimalkan potensi masalah lingkungan yang kerap muncul akibat pembangunan. Hal ini juga menjadi dasar agar kota tetap nyaman ditinggali meski terus berkembang pesat.

Strategi DLH untuk Pengerjaan yang Bijak

Selain pemeliharaan pohon, Rendra juga menyoroti strategi DLH dalam pelaksanaan teknis proyek drainase. Pengerjaan di malam hari dipilih sebagai solusi agar tidak mengganggu aktivitas warga.

“Langkah ini sangat bijak. Warga tetap bisa beraktivitas di siang hari tanpa terganggu proyek. Artinya, DLH berupaya menjaga keseimbangan antara pelaksanaan pembangunan dengan kenyamanan masyarakat,” ungkapnya.

Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur bisa dilakukan secara adaptif. Pemerintah daerah dinilai peka terhadap kebutuhan publik, sehingga tidak menimbulkan konflik kepentingan antara proyek dengan kenyamanan warga.

Selain efisiensi waktu, pengerjaan di malam hari juga membantu mempercepat target penyelesaian. Dengan begitu, manfaat drainase bisa segera dirasakan warga tanpa harus menunggu terlalu lama.

Harapan Rendra Masdrajad Safaat untuk Kota Malang

Rendra berharap keberhasilan DLH Kota Malang dalam mengelola proyek drainase dengan prinsip ramah lingkungan dapat menjadi contoh bagi instansi lain. Ia menilai, pembangunan seharusnya tidak hanya mengejar target fisik, tetapi juga memberi manfaat sosial dan ekologis.

“Saya berharap langkah positif DLH ini bisa menjadi teladan. Kota Malang harus terus berkembang sebagai kota yang maju, hijau, dan nyaman untuk ditinggali,” tegasnya.

Anggota Komisi C itu juga mengajak masyarakat untuk ikut menjaga hasil pemeliharaan pohon. Menurutnya, pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh warga kota. Dengan kerja sama, pembangunan bisa berjalan selaras dengan kelestarian alam.

Rendra optimistis, bila kolaborasi pemerintah dan masyarakat terus terjalin, Malang akan mampu menjadi kota percontohan nasional dalam pembangunan berkelanjutan. Ke depan, konsep pembangunan hijau diyakini semakin relevan menghadapi tantangan iklim global.

 

Komitmen Pembangunan Berkelanjutan

Apresiasi yang diberikan Rendra Madrajad Safaat sekaligus memperkuat komitmen DPRD Kota Malang dalam mengawasi pembangunan berkelanjutan. Infrastruktur yang kokoh, drainase yang memadai, dan lingkungan yang lestari merupakan tiga elemen penting dalam mewujudkan kota modern.

Langkah DLH Kota Malang dalam menjaga keseimbangan pembangunan patut dicatat sebagai praktik baik. Ke depan, diharapkan setiap proyek infrastruktur di Kota Malang mengadopsi prinsip serupa: memperhatikan keselamatan warga sekaligus keberlanjutan lingkungan.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat, Kota Malang diyakini mampu tumbuh sebagai kota yang ramah lingkungan, aman dari banjir, sekaligus tetap hijau.

 

Baca Juga : Porprov IX Jatim di Malang Sukses Gairahkan Ekonomi Warga