Breaking

DPRD Desak Pemkot Malang Segera Tata Ulang Pedagang Pasar Kebalen, Jalan Macet Jadi Sorotan

InfoMalangKeberadaan pedagang kaki lima di kawasan Pasar Kebalen kembali memicu perhatian publik. Ruas Jalan Zaenal Zakse yang berada di sekitar pasar terlihat semakin padat karena banyak pedagang yang memilih berjualan di bahu jalan. Kondisi ini membuat lalu lintas terhambat dan menimbulkan keluhan dari masyarakat yang setiap hari melewati jalur tersebut.

Fenomena tersebut mendorong DPRD Desak Pemkot Malang agar segera melakukan penataan ulang. Para legislator menilai, meski bangunan pasar sudah direvitalisasi pada 2023, namun belum ada langkah konkret untuk mengembalikan pedagang ke dalam area pasar.

Revitalisasi Pasar Belum Mengubah Kebiasaan Pedagang

Menurut anggota DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi, revitalisasi Pasar Kebalen tahun lalu seharusnya menjadi momentum penting untuk mengatur kembali pedagang. Namun faktanya, sebagian besar masih berjualan di badan jalan. Ia menilai DPRD Desak Pemkot Malang bukan hanya memperbaiki fisik bangunan, melainkan juga harus memperhatikan manajemen pedagang.

“Gedung pasar sudah rapi, tapi para pedagang tetap berada di luar. Kalau kondisi ini dibiarkan, kemacetan akan terus terjadi,” ujarnya. Hal tersebut dianggap mencerminkan lemahnya keseriusan pemerintah kota dalam menata ulang kawasan Pasar Kebalen.

Baca Juga:Revitalisasi Pasar Lawang Ditaksir Butuh Anggaran Rp 180 Miliar

Macet Jadi Masalah Utama di Jalan Zaenal Zakse

Kemacetan lalu lintas di Jalan Zaenal Zakse kini menjadi hal yang lumrah. Bahkan, warga sudah menganggap itu sebagai ciri khas Pasar Kebalen. Legislator menegaskan, DPRD Desak Pemkot Malang tidak hanya memandang persoalan ini dari sisi estetika, tetapi juga dari sisi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.

Kendaraan roda dua maupun roda empat sering kali harus melambat karena terhalang lapak pedagang. Jika situasi ini dibiarkan, arus lalu lintas di kawasan Kotalama akan semakin parah dan bisa memengaruhi aktivitas ekonomi warga sekitar.

Pedagang Punya Bedak, Tapi Pilih Berjualan di Luar

Hal menarik yang terungkap adalah sebagian besar pedagang sebenarnya memiliki bedak atau kios resmi di dalam pasar. Namun, mereka lebih memilih berjualan di luar karena dianggap lebih strategis dan mudah dilihat pembeli.

Arief Wahyudi menilai, DPRD Desak Pemkot Malang mengembalikan pedagang ke tempat yang sudah disediakan. Menurutnya, hal ini bukan hanya masalah kebiasaan, tetapi juga soal ketegasan aparat dalam menegakkan aturan.

Perlu Evaluasi Menyeluruh dari Pemkot

Dewan menegaskan bahwa evaluasi secara menyeluruh harus segera dilakukan. Tidak cukup hanya dengan sosialisasi, tetapi juga diperlukan kebijakan tegas. Legislator berharap DPRD Desak Pemkot Malang benar-benar dijalankan dengan strategi yang berkesinambungan, bukan hanya tindakan sementara.

Kebijakan ini penting agar pedagang tidak kembali berjualan di jalan setelah ditertibkan. Selain itu, evaluasi juga bisa menilai sejauh mana fasilitas pasar yang sudah direnovasi mampu menunjang aktivitas pedagang di dalamnya.

Fokus Pemerintah Masih Terpecah

Di sisi lain, Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menyebutkan bahwa saat ini pemerintah sedang fokus pada penataan Pasar Induk Gadang (PIG). Relokasi pedagang di pasar tersebut direncanakan berlangsung pada akhir tahun.

Namun, ia memastikan Pasar Kebalen juga akan menjadi prioritas berikutnya. Menurutnya, DPRD Desak Pemkot Malang tetap dijadikan masukan berharga. Setelah penataan di Gadang selesai, pihaknya akan mulai menata pedagang di Kebalen agar tidak terus berjualan di jalan.

Tantangan Penertiban Pedagang di Pinggir Jalan

Penertiban pedagang yang sudah terbiasa berjualan di luar pasar bukanlah hal mudah. Banyak dari mereka beralasan bahwa dagangan lebih cepat laku jika berada di pinggir jalan. Kondisi ini tentu menantang upaya pemerintah dalam menata ulang pasar.

Meski begitu, DPRD Desak Pemkot Malang agar tetap konsisten dengan langkah penertiban. Tanpa ketegasan, perilaku pedagang berjualan di badan jalan akan terus berulang.

Program Prioritas Pemkot Harus Konsisten

Salah satu program prioritas Pemkot Malang adalah penanganan kemacetan. Titik di Pasar Kebalen seharusnya menjadi fokus karena selalu memunculkan masalah lalu lintas. Arief mengingatkan, DPRD Desak Pemkot Malang bukan hanya sekadar retorika, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang konsisten.

Jika kemacetan di Kebalen bisa diatasi, maka dampaknya juga akan terasa pada peningkatan kualitas aktivitas perdagangan dan kenyamanan masyarakat.

Sinergi Pemerintah dan Pedagang Diperlukan

Untuk menata pedagang secara efektif, sinergi antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat mutlak diperlukan. Tanpa dukungan semua pihak, sulit untuk mewujudkan kawasan pasar yang tertib dan nyaman.

Dalam hal ini, DPRD Desak Pemkot Malang agar aktif berdialog dengan pedagang. Dengan komunikasi yang baik, pemerintah dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya ketertiban dan dampaknya terhadap kenyamanan semua pihak.

Harapan Masyarakat Akan Pasar Tertib

Masyarakat berharap ada langkah konkret dari pemerintah. Bukan hanya memperbaiki bangunan, tetapi juga mengatur tata kelola pedagang agar tidak mengganggu jalan. Kehadiran DPRD Desak Pemkot Malang dinilai sebagai bentuk keberpihakan terhadap kepentingan publik.

Jika pedagang kembali masuk ke dalam pasar, diharapkan arus lalu lintas kembali lancar dan aktivitas ekonomi berjalan lebih teratur.

Penataan Jadi Kunci Pasar Kebalen Lebih Modern

Dengan revitalisasi pasar yang sudah dilakukan, seharusnya Pasar Kebalen bisa tampil lebih modern dan tertata. Namun, itu semua akan percuma jika pedagang masih memenuhi badan jalan. Karena itu, DPRD Desak Pemkot Malang dijadikan momentum penting untuk benar-benar menata pasar agar sesuai dengan tujuan awal revitalisasi.

Hanya dengan penataan yang konsisten, Pasar Kebalen bisa menjadi pusat perdagangan yang rapi, aman, dan nyaman bagi semua pihak.

Baca Juga:Dua Pos Polisi Kota Malang Jadi Sasaran Aksi Perusakan oleh OTK