Breaking

Garam Malang Selatan Dibidik 100 Ton per Bulan, Bupati Turun Tangan

Infomalang – Kabupaten Malang, khususnya wilayah selatan, tidak hanya dikenal dengan keindahan pantainya, tetapi juga mulai dilirik sebagai penghasil garam berkualitas. Bupati Malang, Sanusi, menegaskan komitmennya untuk mendorong produksi garam Malang Selatan agar bisa tembus 100 ton setiap bulan dalam dua tahun ke depan.

Target ambisius itu diproyeksikan tercapai pada awal tahun 2027, seiring dengan pengembangan garam tunnel di lahan seluas 25 hektare. Harapannya, produksi besar ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat pesisir sekaligus menopang kebutuhan garam nasional.

Peninjauan di Pantai Modangan

Sanusi menyampaikan hal tersebut saat meninjau langsung garam tunnel di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, pada Selasa (2/9/2025). Menurutnya, keberadaan garam tunnel di kawasan pesisir selatan sangat potensial untuk ditingkatkan menjadi industri garam berskala besar.

“Produksi Garam Tunnel ini nantinya akan dibina oleh Kementerian UMKM untuk dikembangkan menjadi industri garam,” ujar Sanusi.

Dengan dukungan dari kementerian, pengembangan garam tunnel tidak hanya sekadar usaha lokal, tetapi bisa naik kelas menjadi industri yang mampu memenuhi kebutuhan pasar lebih luas.

Produksi Saat Ini Masih 14 Ton per Bulan

Saat ini, produksi garam tunnel di Malang Selatan sudah berjalan di tiga lokasi: Pantai Modangan, Pantai Bajulmati di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, dan Pantai Perawan di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Dari tiga titik itu, total produksi garam mencapai lebih dari 14 ton per bulan. Khusus di Pantai Modangan, terdapat sekitar 30 unit garam tunnel yang bisa menghasilkan empat ton garam setiap bulannya.

Meski jumlahnya masih relatif kecil dibanding target 100 ton, hasil garam ini sudah mulai dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Distribusinya masih terbatas, tetapi membuka peluang untuk diperluas ke pasar regional bahkan nasional.

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Sawahlunto, Tambang Peninggalan Belanda Jadi Warisan Dunia

Peran Koperasi Desa dalam Distribusi

Sanusi menekankan pentingnya peran koperasi desa dalam pengelolaan hasil produksi garam. Ia mendorong agar Koperasi Desa Merah Putih di tiap desa pesisir ikut terlibat aktif dalam mengelola distribusi.

“Dengan koperasi, hasilnya bisa lebih merata. Seluruh anggota koperasi bisa turut menikmati hasil produksi garam tunnel ini,” jelas Sanusi.

Konsep ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga memperkuat kebersamaan warga desa dalam mengelola sumber daya lokal.

Target Mulai Pengembangan 2026

Untuk mengejar target 100 ton per bulan, Sanusi berharap pengerjaan proyek pengembangan garam tunnel di lahan baru bisa dimulai pada awal 2026. Dengan begitu, pada awal 2027 produksi skala besar sudah bisa berjalan sesuai rencana.

Proyeksi ini cukup realistis mengingat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian UMKM, Pemkab Malang, dan masyarakat setempat. Jika lahan 25 hektare benar-benar terealisasi, maka Malang Selatan bisa jadi salah satu sentra garam terbesar di Jawa Timur.

Harapan bagi Ekonomi Pesisir

Kehadiran industri garam tunnel di Malang Selatan tidak hanya soal memenuhi kebutuhan konsumsi, tetapi juga tentang membuka lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan petani garam, dan menambah daya saing ekonomi lokal.

Wilayah pesisir yang selama ini dikenal hanya dengan pariwisatanya akan punya identitas baru sebagai penghasil garam berkualitas. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan koperasi diharapkan mampu mempercepat tercapainya target tersebut.

Baca Juga: Pemkot Malang & Pemprov Jatim Matangkan Rencana Bus Trans-Jatim

Produksi garam di Malang Selatan yang saat ini baru 14 ton per bulan memang masih jauh dari target 100 ton. Namun, dengan perencanaan matang, dukungan pemerintah, dan semangat masyarakat pesisir, mimpi itu bukan mustahil.

Bupati Malang, Sanusi, sudah menegaskan komitmennya. Tinggal bagaimana pengembangan garam tunnel di lahan 25 hektare bisa segera dimulai tahun depan. Jika semua berjalan sesuai rencana, awal 2027 bisa menjadi titik sejarah: Malang Selatan resmi dikenal sebagai salah satu sentra garam terbesar di Jawa Timur.