infomalang – Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2025 menunjukkan capaian yang tetap solid meskipun tekanan eksternal, khususnya dari perlambatan ekspor, masih berlangsung. Fenomena ini menjadi menarik ketika melihat bagaimana konsumsi digital masyarakat, terutama Generasi Z (Gen Z), memberikan kontribusi besar terhadap aktivitas ekonomi daerah. Di tengah lanskap ekonomi global yang dinamis, transisi perilaku belanja ke ranah digital menjadi faktor penopang yang tidak dapat diabaikan.
Generasi Z dikenal sebagai kelompok yang adaptif terhadap teknologi, aktif dalam ruang digital, dan memiliki kecenderungan konsumsi berbasis online yang tinggi. Pola belanja mereka yang mengutamakan kemudahan, kecepatan, serta variasi produk yang tersedia di platform e-commerce menjadikan kelompok ini sebagai salah satu kontributor penting dalam menguatkan konsumsi rumah tangga. Di Jawa Timur, geliat belanja digital Gen Z berperan meningkatkan arus transaksi pada berbagai sektor, mulai dari ritel, makanan dan minuman, hingga jasa transportasi. Ketika konsumsi rumah tangga menjadi komponen terbesar dalam struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), peran kelompok demografis ini pun semakin strategis dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah.
Ekonomi Konsumsi Gen Z yang Memperkuat Aktivitas Pasar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2025 tidak lepas dari meningkatnya konsumsi rumah tangga, yang salah satunya didorong oleh tren belanja digital anak muda. Gen Z cenderung lebih sering bertransaksi secara online, baik untuk kebutuhan harian maupun hiburan, dan perilaku ini membuat aktivitas ekonomi digital semakin menggeliat. Lonjakan transaksi e-commerce yang terjadi bertepatan dengan momen liburan sekolah serta tahun ajaran baru turut memperkuat permintaan berbagai komoditas, seperti perlengkapan sekolah, pakaian, gadget, dan produk kebutuhan pribadi. Kenaikan permintaan ini menjadi bukti kuat bahwa ekonomi konsumsi Gen Z memiliki daya ungkit signifikan terhadap perputaran uang di Jawa Timur.
Selain meningkatkan transaksi perdagangan digital, gaya hidup Gen Z juga menciptakan peluang usaha baru, terutama bagi pelaku UMKM. Banyak merek lokal yang memanfaatkan media sosial serta platform marketplace untuk menjangkau pasar Gen Z yang luas dan aktif berinteraksi di dunia maya. Hal ini tidak hanya mendorong peningkatan omzet pelaku usaha, tetapi juga memperluas jaringan ekonomi kreatif yang menjadi salah satu kekuatan baru Jawa Timur. Dengan karakter Gen Z yang responsif terhadap tren, inovasi produk lokal semakin cepat berkembang, yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Ekonomi Investasi yang Didukung Proyek Strategis dan Akses Digital
Selain konsumsi, faktor investasi turut menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2025. Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat terus mempercepat penyelesaian proyek strategis, termasuk pengembangan kawasan industri dan infrastruktur pendukung. Akselerasi ini mendorong peningkatan impor barang modal serta membaiknya belanja modal pemerintah. Ketika barang-barang modal hadir untuk mendukung kegiatan pembangunan, aktivitas ekonomi fisik bergerak lebih cepat dan memberikan kontribusi pada sisi penawaran maupun permintaan.
Digitalisasi yang semakin masif, dipengaruhi oleh perilaku Gen Z yang intens menggunakan teknologi, juga menciptakan iklim investasi yang lebih sehat. Investor mulai melihat potensi pertumbuhan sektor digital, seperti layanan internet, logistik berbasis teknologi, dan bisnis rintisan (startup). Semakin kuatnya permintaan internet untuk mendukung transaksi online maupun aktivitas pendidikan membuat investasi sektor infokom menjadi kian menarik. Dengan demikian, geliat ekonomi investasi tidak hanya terjadi pada proyek fisik, tetapi juga pada sektor digital yang diperkuat oleh pola konsumsi Gen Z.
Baca juga: BBTN Bromo Tengger Semeru Umumkan Pembatasan Wisata Saat Wulan Kapitu 2025
Ekonomi Sektoral yang Kokoh dengan Dukungan Pertanian dan Infokom
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2025 turut ditopang oleh sektor-sektor produktif seperti pertanian, konstruksi, pendidikan, dan informasi-komunikasi. Kondisi kemarau basah yang terjadi sepanjang tahun membuat produksi pertanian tetap terjaga, sehingga sektor ini tetap menjadi tulang punggung ketahanan pangan daerah. Petani mampu menjaga produksi padi, sayuran, dan buah dengan stabil, sehingga pasokan ke pasar tetap aman dan harga lebih terkendali. Kekuatan sektor pertanian ini memberikan kontribusi signifikan karena merupakan salah satu sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Jawa Timur.
Di sisi lain, sektor informasi dan komunikasi (infokom) tumbuh pesat sejalan dengan tingginya kebutuhan internet yang didominasi oleh aktivitas Gen Z. Penggunaan internet untuk pekerjaan, pendidikan, dan transaksi digital mendorong peningkatan pendapatan sektor telekomunikasi. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor infokom semakin strategis dalam mendukung ekonomi digital, terlebih ketika gaya hidup generasi muda terkait erat dengan penggunaan teknologi. Kombinasi sektor tradisional seperti pertanian dan sektor modern seperti infokom menjadi pilar penting yang memperkuat struktur ekonomi Jawa Timur.
Ekonomi Digital sebagai Arah Pertumbuhan Masa Depan Jawa Timur
Melihat dinamika yang terjadi, ekonomi digital mulai menjadi fondasi baru bagi keberlanjutan pertumbuhan Jawa Timur. Kontribusi Gen Z dalam mendorong transaksi online bukan hanya sekadar tren konsumsi, tetapi menjadi fenomena yang mengarah pada transformasi ekonomi. Pelaku usaha kini beradaptasi dengan teknologi digital untuk menyesuaikan diri dengan perilaku pasar. Semakin banyak UMKM yang memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan akses pasar, sementara pemerintah juga meningkatkan investasi dalam infrastruktur teknologi untuk memperluas cakupan digitalisasi.
Ke depan, ekonomi digital berpotensi menjadi pengungkit utama pertumbuhan daerah. Jawa Timur memiliki keunggulan demografis dengan jumlah Gen Z yang besar, produktif, dan sangat digital-savvy. Jika pemerintah dan pelaku bisnis mampu memaksimalkan potensi ini melalui program penguatan literasi digital, pengembangan startup lokal, serta peningkatan akses teknologi, maka Jawa Timur dapat mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang kuat di tengah berbagai tantangan global. Dengan demikian, kehadiran Gen Z bukan hanya menjadi bagian dari konsumsi ekonomi, tetapi juga menjadi katalisator transformasi menuju ekonomi modern yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.
Baca juga: Satpol PP Kota Malang Lakukan Penertiban PKL yang Menutup Trotoar di Jl. Agus Salim Kota Malang















