Pasar saham Indonesia memulai perdagangan Selasa (25/03) dengan kejutan positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami rebound signifikan, melejit 0,87% dan menutup perdagangan di angka 6.214. Kenaikan ini terjadi setelah beberapa hari sebelumnya IHSG mengalami tekanan akibat sentimen global yang kurang mendukung serta faktor internal lainnya. Namun, pertanyaan besar tetap menggelayut: seberapa kuat IHSG mampu mempertahankan momentum positif ini?
Analisis pergerakan pasar modal dalam negeri menjadi sorotan utama. Dalam program Squawk Box infomalang.com, Bramudya Prabowo dan Safrina Nasution berbincang dengan Tasya Pangestika, Equity Analyst, untuk mengupas tuntas dinamika pasar dan faktor-faktor yang mendorong rebound IHSG. Diskusi tersebut menyingkap berbagai aspek, mulai dari pengaruh sentimen global hingga kondisi fundamental ekonomi domestik yang memengaruhi kepercayaan investor.
Baca juga: IHSG Anjlok, Tapi Ada Secercah Harapan?
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan IHSG adalah optimisme investor terhadap kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah serta laporan kinerja perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi. Di sisi lain, aliran modal asing yang kembali masuk ke pasar saham juga menjadi pendorong utama. Namun, investor tetap harus mencermati risiko yang mungkin muncul, termasuk ketidakpastian global yang masih membayangi.
Sementara IHSG menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, nilai tukar rupiah justru mengalami pelemahan tipis sebesar 0,27% terhadap dolar AS, berada di level Rp16.595 per USD. Pergerakan kurs rupiah ini menjadi salah satu indikator penting dalam memahami kondisi pasar secara keseluruhan. Jika tekanan terhadap rupiah berlanjut, bisa saja IHSG kembali menghadapi tantangan dalam beberapa hari ke depan.
Video wawancara lengkap dengan Tasya Pangestika dapat disaksikan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai prospek IHSG ke depannya. Apakah rebound ini hanya sementara atau menjadi awal dari tren positif yang lebih berkelanjutan? Jawabannya tergantung pada berbagai faktor yang akan berkembang dalam waktu dekat, termasuk kebijakan moneter, stabilitas global, serta respons investor terhadap kondisi ekonomi yang terus berubah.
Baca juga: IHSG Ambrol Tajam! Rahasia di Balik Struktur Baru BPI Danantara Terungkap!