Breaking

Indonesia Jadi Penggerak Utama Transformasi Digital dan Kolaborasi Data di ASEAN Sejak 2019

infomalang.com/ – Dalam lima tahun terakhir, Indonesia menegaskan posisinya sebagai motor penggerak utama transformasi digital di kawasan Asia Tenggara. Sejak 2019 hingga 2024, Indonesia memainkan peran strategis dalam memperkuat kerja sama statistik digital dengan negara-negara ASEAN, memberikan fondasi kokoh bagi pertumbuhan ekonomi berbasis data. Laporan terbaru yang dirilis oleh peneliti Indonesia di ResearchGate mengungkapkan bagaimana kolaborasi ini telah membantu membangun ekosistem digital yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan bagi kawasan.

Transformasi digital yang berlangsung cepat di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, diakui sebagai pilar penting dalam upaya mewujudkan ambisi ASEAN menjadi ekonomi terbesar keempat dunia pada tahun 2030. Para pakar memperkirakan bahwa kontribusi ekonomi digital ASEAN dapat mencapai 1 triliun dolar AS pada dekade mendatang, menjadikannya mesin penggerak pertumbuhan yang krusial.

Strategi Regional untuk Masa Depan Digital ASEAN

Untuk mendukung potensi tersebut, ASEAN mengadopsi sejumlah kerangka kerja strategis, termasuk Rencana Induk Digital ASEAN 2025 dan Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA). Kedua inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomi digital kawasan hingga 2 triliun dolar AS pada tahun 2030.

Inisiatif tersebut mencakup berbagai upaya, mulai dari pembangunan infrastruktur digital, peningkatan keamanan siber, hingga harmonisasi regulasi. ASEAN juga menaruh perhatian pada peningkatan keterampilan digital masyarakatnya, khususnya di sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi kawasan.

Kepemimpinan Indonesia dalam Statistik Digital

Indonesia muncul sebagai negara yang paling progresif dalam mewujudkan transformasi ini. Pada 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia resmi ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pusat regional untuk data besar (big data) dan ilmu data di Asia-Pasifik. Penunjukan ini tidak hanya menggarisbawahi kepemimpinan Indonesia dalam statistik digital regional, tetapi juga memperkuat perannya dalam mendorong kolaborasi antarnegara ASEAN.

Melalui BPS, Indonesia telah menginisiasi berbagai program pelatihan dan workshop lintas negara, mempromosikan praktik terbaik dalam pemanfaatan data, serta mengembangkan kerangka kerja berbagi data antar lembaga statistik nasional. Upaya ini membuka peluang besar untuk integrasi data regional yang lebih efektif, sehingga kebijakan yang diambil di tingkat ASEAN menjadi lebih berbasis bukti dan tepat sasaran.

Baca Juga:Hati-Hati! Perpanjangan SIM dan STNK Tidak Pernah Gratis 2025

Peran Kementerian Komunikasi dan Digital

Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, menegaskan pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi tantangan transformasi digital. Menurutnya, Indonesia berkomitmen untuk memastikan kemajuan digital ASEAN berlangsung inklusif dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat di kawasan.

“Kolaborasi regional adalah kunci untuk mempercepat transformasi digital ASEAN. Indonesia siap terus memainkan peran sentral dalam memastikan kemajuan ini berjalan inklusif, berkelanjutan, dan memberikan manfaat luas,” ujarnya.

Meutya juga menekankan bahwa keberhasilan transformasi digital tidak hanya diukur dari kecepatan adopsi teknologi, tetapi juga dari kemampuan negara-negara ASEAN untuk mengatasi kesenjangan digital, melindungi data pribadi, dan menciptakan ekosistem inovasi yang mendukung pertumbuhan usaha lokal.

Pencapaian Kolaboratif 2019–2024

Kolaborasi antara Indonesia dan negara-negara ASEAN dari 2019 hingga 2024 telah membuahkan berbagai pencapaian signifikan. Beberapa di antaranya meliputi:

  1. Integrasi Data Regional – Peningkatan interoperabilitas data antarnegara yang memudahkan analisis lintas batas dan pengambilan keputusan bersama.

  2. Perluasan Akses Digital – Penguatan infrastruktur digital, termasuk pembangunan jaringan internet berkecepatan tinggi di wilayah pedesaan dan terpencil.

  3. Pengembangan Infrastruktur Teknologi – Peningkatan investasi pada pusat data dan teknologi cloud yang mendukung ekosistem digital ASEAN.

  4. Kerangka Regulasi yang Harmonis – Penetapan standar bersama untuk perlindungan data dan transaksi digital, memudahkan kerja sama lintas negara.

Pencapaian tersebut telah menciptakan ekosistem yang lebih siap menghadapi tantangan global dan memperkuat daya saing ASEAN di kancah internasional.

Menuju Ekonomi Digital Inklusif

Dengan semua pencapaian ini, Indonesia tidak hanya memperkuat perannya di ASEAN, tetapi juga memantapkan diri sebagai hub digital regional. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekonomi digital yang inklusif, di mana setiap lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat teknologi, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga sektor UMKM.

Ke depan, tantangan seperti keamanan siber, perlindungan data pribadi, dan kesenjangan literasi digital akan tetap menjadi fokus utama. Namun dengan kerja sama yang erat dan kepemimpinan yang kuat, ASEAN optimistis dapat mewujudkan visi ekonomi digital senilai triliunan dolar pada 2030.

Langkah Indonesia sebagai penggerak utama transformasi digital dan kolaborasi data di ASEAN menunjukkan komitmen kuat dalam memajukan kawasan. Dengan strategi yang terarah, kerja sama lintas negara, dan dukungan infrastruktur yang memadai, Indonesia dan ASEAN siap menjadi kekuatan digital global dalam beberapa tahun mendatang.

Baca Juga:Diplomasi Indonesia-Australia: Harmoni Kepentingan atau Retorika Politik 2025