infomalang.com/ – Indonesia kembali menorehkan prestasi besar di kancah internasional dengan menjadi tuan rumah Asia Regional Meeting (ARM) 2025 yang mengusung konsep Conceive, Design, Implement, Operate (CDIO). Pertemuan bergengsi ini digelar di Batam, Kepulauan Riau, dan menjadi sorotan dunia karena menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat pendidikan vokasi berbasis inovasi serta kolaborasi global.
Pembukaan acara berlangsung meriah di Politeknik Negeri Batam (Polibatam) pada Rabu, 20 Agustus 2025. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto hadir langsung dan menyampaikan pentingnya peran perguruan tinggi vokasi dalam menjawab tantangan industri. Menurutnya, konsep CDIO tidak boleh hanya berhenti di ruang kelas, tetapi harus benar-benar diterapkan agar mahasiswa mampu menghasilkan solusi nyata yang relevan dengan dunia kerja.
Indonesia Teguhkan Komitmen Inovasi Vokasional
Dalam pidatonya, Yuliarto menekankan bahwa dosen dan peneliti harus terlibat langsung dalam ekosistem industri. Melibatkan CEO dan pelaku bisnis dalam diskusi akademis dianggap penting untuk memahami kebutuhan riil pasar. Dengan begitu, perguruan tinggi tidak sekadar menghasilkan lulusan, tetapi juga inovator yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Pemilihan Batam sebagai tuan rumah ARM juga bukan kebetulan. Kota ini dikenal sebagai salah satu pusat industri dan perdagangan terkemuka di Indonesia. Infrastruktur yang memadai serta ekosistem industri yang dinamis menjadikan Batam lokasi ideal untuk mempertemukan akademisi, pelaku bisnis, dan masyarakat dalam satu forum internasional.
Yuliarto menyebut forum CDIO ARM 2025 sebagai momentum berharga untuk menunjukkan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia dapat memberi dampak global. “Melalui forum ini, kita bisa membuktikan bahwa mimpi menuju Indonesia Emas 2045 bukan sekadar wacana, melainkan visi yang bisa diwujudkan bersama,” ujarnya.
Baca Juga:Keren! Pria ini Bikin Panggung Megah hanya Bermodalkan Proyektor dari Banner Bekas
Polibatam Jadi Pusat Inovasi Baru
Direktur Polibatam, Bambang Hendrawan, menilai penunjukan kampusnya sebagai tuan rumah merupakan peluang strategis untuk memperkuat reputasi pendidikan vokasi Indonesia. Menurutnya, ARM 2025 akan membuka ruang kolaborasi luas bagi perguruan tinggi di Tanah Air untuk bekerja sama dengan 13 negara peserta yang hadir.
“Kami berharap forum ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga lahir berbagai inovasi nyata yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Bambang.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Polibatam juga menggelar International Project-Based Learning Expo. Pameran ini memamerkan 196 proyek inovatif karya mahasiswa dari berbagai universitas di dalam dan luar negeri. Ide-ide kreatif yang ditampilkan mencakup bidang teknologi digital, energi terbarukan, hingga solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mendapat perhatian besar dari para pelaku industri.
Tidak hanya itu, pameran tersebut juga menjadi ajang unjuk gigi mahasiswa dalam mempresentasikan ide di hadapan investor dan perusahaan global. Kehadiran mereka membuka peluang terbentuknya kerja sama konkret antara kampus dan dunia usaha, sebuah langkah penting dalam memperkuat ekosistem pendidikan vokasi di Indonesia.
Menjadi Pusat Perhatian Dunia
Rangkaian kegiatan Technology and Innovation Week 2025 yang berlangsung bersamaan dengan ARM, semakin memperkaya agenda acara. Kegiatan ini menghadirkan seminar internasional, forum diskusi, hingga workshop interaktif yang melibatkan ribuan mahasiswa, peneliti, dan praktisi industri.
Para peserta dari berbagai negara mengakui bahwa Indonesia semakin diperhitungkan dalam lanskap pendidikan vokasi internasional. Kehadiran 13 negara peserta memperlihatkan bahwa Batam telah menjadi magnet global untuk kolaborasi, pertukaran pengetahuan, dan penciptaan peluang kerja sama jangka panjang.
Lebih dari sekadar pertemuan akademis, ARM 2025 di Batam menjadi simbol nyata bahwa pendidikan vokasi Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi pada pembangunan global. Momentum ini sekaligus menegaskan bahwa Indonesia tidak lagi menjadi penonton, tetapi aktor penting dalam percaturan inovasi dunia.
Harapan Menuju Indonesia Emas 2045
Forum CDIO ARM 2025 diyakini mampu mempercepat transformasi pendidikan vokasi di Tanah Air. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Indonesia berharap dapat mencetak generasi emas yang memiliki keterampilan mumpuni, daya saing tinggi, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, pemerintah optimis forum ini akan melahirkan solusi konkret untuk tantangan global, sekaligus membuka jalan bagi kemitraan strategis dengan berbagai negara. Dengan kolaborasi erat antara perguruan tinggi, industri, dan komunitas, pendidikan vokasi di Indonesia diyakini akan melesat lebih jauh.
Pada akhirnya, kesuksesan penyelenggaraan CDIO ARM 2025 di Batam bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Polibatam, tetapi juga bagi seluruh bangsa. Indonesia berhasil membuktikan diri sebagai tuan rumah yang kredibel, inovatif, dan visioner dalam membangun ekosistem pendidikan vokasi yang berdaya saing global.
Baca Juga:Era Baru Digitalisasi, Indonesia Tingkatkan Kualitas Layanan dan Pendidikan















