Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Kajoetangan Heritage Malang Jadi Dibangun Fasilitas Parkir Baru di 2025

78
×

Kajoetangan Heritage Malang Jadi Dibangun Fasilitas Parkir Baru di 2025

Share this article

Rencana pengadaan parkir di Kajoetangan Heritage menemui titik terang.

Pemkot Malang akhirnya menganggarkan pembangunan fasilitas tersebut pada 2025.

Juragan Kost

Nominalnya Rp 25 miliar.

Kepastiannya mencuat setelah rapat koordinasi bersama DPRD Kota Malang, kemarin.

Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menyampaikan, isu parkir Kajoetangan menjadi salah satu prioritas yang akan dikerjakan.

Itu menjadi satu dari sekian hasil belanja masalah yang dilakukannya dengan mendatangi beberapa perangkat daerah (PD).

Seperti diketahui, Iwan melakukan kunjungan ke sejumlah PD mulai Agustus lalu.

”Kajoetangan ini membutuhkan kantong parkir khusus. Sebab, selama ini parkir yang berada di tepi jalan ini menimbulkan kemacetan,” ujarnya.

Berdasar hasil uji kelayakan, ada satu titik yang hampir pasti menjadi kantong parkir baru.

Baca Juga : Dishub Kota Malang Percepat Pengadaan Lahan Parkir di Kayutangan, Siapkan Tiga Zona Utama

Titik itu berada di sisi selatan.

Tepatnya di lahan bekas gedung Bank Syariah Mandiri, atau di depan Kantor Telkom Kajoetangan.

”Nanti saya akan buat keputusan wali kota terkait (pengadaan) lahan parkir itu,” imbuhnya.

Keputusan wali kota itu sekaligus percepatan prosesnya.

Dia menarget, penilaian harga atau appraisal lahan parkir mulai dilakukan bulan depan.

Pada Desember 2024, dilakukan negosiasi hingga ada kesepakatan harga dengan penjual.

”Jadi deal-nya akhir tahun ini. Kemudian Januari 2025 sudah ada penerbitan akta dan Februari sudah transfer ke rekening penjual,” jelasnya.

Dengan percepatan itu, awal tahun depan diharapkan parkir tepi jalan Kajoetangan bisa steril.

Dishub dan Satpol PP akan mengarahkan kendaraan ke kantong parkir tersebut.

Menanggapi rencana itu, anggota DPRD Kota Malang Dito Arief Nurakhmadi meminta penilaian lahan dilakukan secara transparan.

Sebab pada beberapa tahun lalu, proses itu sempat menjadi sorotan masyarakat.

Sebab, harga beli yang disiapkan Pemkot Malang punya selisih yang cukup jauh dibanding harga jual lahan sebenarnya (selengkapnya baca grafis).

”Dari peristiwa itu, seharusnya sudah belajar. Jangan main-main dengan anggaran. Karena masyarakat ikut memantau,” tegasnya.

Baca Juga : Kota Malang Raih Penghargaan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Terbaik Nasional 2024