Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas yang diambil pihak SDN Dinoyo 2 dalam mengembalikan ratusan paket program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (9/10/2025). Pengembalian itu dilakukan setelah ditemukan lauk ayam suwir yang berbau tidak sedap dan diduga tidak layak konsumsi.
Menurut Amithya, tindakan tersebut mencerminkan tanggung jawab moral sekaligus bentuk pengawasan langsung dari institusi pendidikan terhadap kesehatan peserta didik. Ia menilai keputusan sekolah mengembalikan makanan yang dianggap tidak layak merupakan langkah bijak demi keselamatan siswa.
“Sikap yang diambil pihak sekolah itu sangat baik. Artinya, lembaga pendidikan benar-benar peduli dengan apa yang diberikan kepada peserta didik. Ini juga merupakan bentuk pengawasan internal yang patut diapresiasi,” ujar Amithya, Jumat (10/10/2025).
Politisi muda yang akrab disapa Mia itu menegaskan, kejadian di SDN Dinoyo 2 harus menjadi alarm bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Ia menekankan bahwa tujuan utama dari program nasional ini adalah memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang sehat, bukan justru menimbulkan risiko kesehatan.
“Program MBG ini punya niat baik, seperti yang digagas Presiden Prabowo. Tapi kalau dalam pelaksanaannya ada kelalaian, maka tujuan utamanya bisa rusak. Jangan sampai anak-anak menjadi korban dari ketidakhati-hatian,” tegasnya.
Amithya juga menambahkan bahwa seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, DPRD, sekolah, hingga penyedia makanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), harus bergotong royong untuk menjaga kualitas pelaksanaan program.
Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi kunci agar distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah berjalan aman dan sesuai standar kesehatan.
“Semua pihak harus terlibat aktif. Kita sama-sama harus menjaga agar program ini tidak hanya berjalan, tapi juga benar-benar memberi manfaat bagi peserta didik,” ucapnya.
Ia pun bersyukur karena berkat langkah cepat sekolah, tidak ada siswa yang sampai menjadi korban keracunan makanan. Meski begitu, DPRD menilai perlu dilakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Evaluasi tersebut penting untuk menelusuri titik lemah dalam proses pengadaan, penyimpanan, maupun distribusi makanan.
Baca Juga: Satpol PP Kota Malang Gelar Operasi Gabungan Pengawasan Penyelenggaraan Pemondokan
“Catatan kami adalah bagaimana mengevaluasi dari hulu ke hilir. Mulai dari dapur pengolahannya, proses distribusi, sampai penerimaan di sekolah. Semua tahap harus diawasi dengan ketat,” tutur Amithya.
Sebagai bentuk tanggung jawab pengawasan, DPRD Kota Malang berencana memanggil pengelola SPPG serta dinas terkait untuk duduk bersama membahas masalah ini. Rapat koordinasi itu diharapkan bisa memetakan kendala teknis di lapangan dan melahirkan solusi konkret untuk mencegah terulangnya kasus makanan basi.
“Kami ingin berkoordinasi langsung dengan teman-teman pengelola SPPG. Kita akan membicarakan apa saja kendalanya di lapangan, dan bagaimana mitigasinya agar tidak terulang,” jelasnya.
Amithya mengungkapkan bahwa pihaknya juga sudah menjalin komunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, untuk mendapatkan informasi lebih dalam terkait insiden tersebut. Ia menilai, kolaborasi antara DPRD dan dinas sangat penting untuk memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG di lapangan.
“Sudah saya sampaikan kepada kepala dinas untuk bersama-sama mencari tahu akar masalahnya. Kita ingin tahu kenapa makanan itu bisa sampai dalam kondisi tidak layak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amithya berharap agar kejadian di SDN Dinoyo 2 menjadi bahan pembelajaran bagi seluruh pihak tanpa menimbulkan kepanikan berlebihan. Ia menilai program MBG tetap harus berjalan karena manfaatnya sangat besar bagi peningkatan gizi dan konsentrasi belajar siswa. Namun, aspek kehigienisan dan pengawasan distribusi wajib diperketat.
“Program ini harus terus dijalankan, karena sudah terbukti membantu banyak siswa. Tapi jangan sampai ada lagi kejadian serupa. Pengawasan dan kualitas harus jadi prioritas,” tuturnya.
Menutup pernyataannya, Amithya kembali menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap program nasional ini. Ia berharap seluruh sekolah lebih proaktif melakukan pengecekan sebelum makanan dibagikan, dan pemerintah daerah memperkuat sistem kontrol di setiap titik distribusi.
“Alhamdulillah sampai sekarang di Kota Malang belum ada kasus serius yang menimpa anak-anak. Ini patut kita syukuri. Mari kita jaga bersama agar program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan baik, aman, dan bermanfaat bagi siswa,” pungkasnya.
Baca Juga: Wali Kota Malang Kunjungi Warga yang Terdampak Bencana Alam















