Krisis air di wilayah pegunungan Malang terus meluas. Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Malang, bantuan air bersih telah disalurkan ke beberapa desa, termasuk Desa Arjosari, Putukrejo, dan Bandungrejo. Sebanyak 1,89 juta liter air telah dibagikan sejak awal September 2024 hingga pertengahan Oktober.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, beberapa desa yang paling terdampak menerima air bersih antara lain Desa Sumberagung dengan 461.350 liter dan Desa Sitiarjo yang menerima 185.000 liter. “Distribusi air bersih yang telah kami berikan sejak 4 September sampai 18 Oktober 2024 mencapai 1,89 juta liter,” jelas Sadono.
Baca Juga : Pemancing Hilang di Pantai Watu Lepek, Tim SAR Lakukan Pencarian
Warga dan Sekolah Terdampak Parah di Sumberagung
Kepala Desa Sumberagung, Muzayid, menyebutkan bahwa kondisi krisis air di wilayahnya semakin memprihatinkan. Di Dusun Krajan, sebanyak 500 keluarga di 15 RT terdampak parah akibat kemarau yang berkepanjangan.
Selain rumah tangga, lembaga pendidikan juga merasakan dampak kekeringan. Beberapa sekolah formal dan nonformal meminta bantuan desa untuk menyediakan air bersih agar kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan. “Harapan kami hujan bisa segera turun,” ungkap Muzayid.
Krisis Air di Trenggalek Juga Meluas
Sementara itu, di Kabupaten Trenggalek, jumlah desa yang terdampak kekeringan meningkat menjadi 69 desa di 14 kecamatan per 16 Oktober 2024. BPBD Trenggalek mencatat sebanyak 36.122 jiwa terdampak krisis air di wilayah tersebut.
Kepala BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, menyebutkan bahwa 1.344 tangki air bersih telah didistribusikan ke warga. Selain itu, bantuan berupa 236 tandon dan ratusan jeriken telah diberikan untuk memudahkan akses air.
Baca Juga : Progres Pembangunan Drainase di Kota Malang Capai 70 Persen















