infomalang.com/ – Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, melakukan kunjungan resmi ke Jakarta pada Rabu (20/8/2025) dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono. Dalam konferensi pers bersama, kedua diplomat membahas berbagai isu penting, mulai dari krisis kemanusiaan di Gaza hingga kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jerman.
Dalam kesempatan itu, Wadephul menegaskan bahwa Jerman tetap berkomitmen pada solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel–Palestina. Ia juga menyerukan gencatan senjata segera di Gaza serta pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas. Menurutnya, kondisi di lapangan sudah tidak tertahankan lagi dan hanya jalan damai yang dapat mengakhiri penderitaan rakyat.
Jerman Dorong Solusi Damai di Gaza
Sebagai mitra istimewa Israel, Jerman menekankan pentingnya keseimbangan dalam upaya perdamaian. Wadephul menyatakan, meski Jerman mendukung hak Israel membela diri dari serangan Hamas, negara itu juga mendesak agar Israel mengambil langkah-langkah lebih serius untuk meringankan penderitaan warga sipil di Gaza.
“Tujuan kita semua jelas: solusi dua negara yang harus dinegosiasikan dengan penuh tanggung jawab,” ujar Wadephul. Ia menambahkan bahwa proses ini membutuhkan komitmen tidak hanya dari Israel dan Palestina, tetapi juga dukungan internasional, termasuk negara-negara tetangga di kawasan Timur Tengah.
Baca Juga:PLN dan Pemkot Malang Sambungkan Listrik ke Rumah Ibu Wagini yang Hidup Tanpa Terang Sejak 1948
Indonesia Tegaskan Dukungan pada Palestina
Sementara itu, Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten mendukung Palestina. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi aktif mendorong upaya internasional untuk menghadirkan perdamaian.
Sugiono menekankan bahwa Indonesia siap memainkan peran sebagai jembatan komunikasi dalam berbagai forum multilateral, termasuk ASEAN dan PBB. Ia menilai, peluang menuju resolusi damai semakin terbuka jika semua pihak mau menurunkan ketegangan dan mengedepankan dialog.
Diskusi Geopolitik dan Ekonomi Bilateral
Selain membahas konflik Israel–Palestina, pertemuan ini juga menyinggung berbagai isu geopolitik global, hambatan perdagangan, serta kerja sama ekonomi. Jerman saat ini menjadi salah satu mitra dagang dan investor terbesar Indonesia di kawasan Eropa. Tahun lalu, volume perdagangan kedua negara mencapai USD 6,15 miliar, sementara nilai investasi Jerman di Indonesia melebihi USD 343 juta.
Kedua pihak juga membicarakan proses negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang diproyeksikan selesai pada 2026. Kesepakatan ini diharapkan dapat memperluas peluang kerja sama di sektor industri, energi, dan teknologi.
Komitmen Jerman pada Energi Bersih Indonesia
Wadephul menegaskan bahwa Jerman siap mendukung transisi energi bersih di Indonesia melalui komitmen dana sebesar 1,6 miliar euro atau sekitar USD 1,8 miliar. Dukungan ini diberikan dalam kerangka Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) untuk mempercepat penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada batu bara.
Menurut Sugiono, kerja sama tersebut akan menjadi pilar penting bagi hubungan strategis Indonesia–Jerman ke depan. Tidak hanya mendukung agenda lingkungan hidup, kolaborasi ini juga akan membuka peluang lapangan kerja baru serta transfer teknologi dari Eropa ke Asia Tenggara.
Peran Indonesia di Kawasan Asia Tenggara
Selain isu bilateral, Wadephul memuji peran Indonesia sebagai jangkar stabilitas di Asia Tenggara. Ia menyoroti kontribusi Indonesia dalam mediasi konflik Thailand–Kamboja serta peran aktif di ASEAN. Menurutnya, Indonesia bukan hanya mitra penting di bidang ekonomi, tetapi juga aktor kunci dalam menjaga perdamaian kawasan.
Wadephul menekankan pentingnya membangun jaringan kemitraan global di tengah dunia yang penuh krisis, konflik, serta tantangan perdagangan. Ia menyebut Indonesia dan Jepang sebagai mitra utama Jerman di Asia, terutama untuk mendorong perdagangan bebas dan persaingan yang adil.
Harapan untuk Perdamaian dan Kerja Sama Masa Depan
Kunjungan ini menjadi bukti eratnya hubungan diplomatik Indonesia–Jerman yang tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga mencakup kontribusi nyata dalam isu global. Kedua negara sepakat bahwa penyelesaian damai konflik Israel–Palestina harus tetap menjadi prioritas internasional.
Dengan dukungan terhadap solusi dua negara, diharapkan penderitaan rakyat di Gaza segera berakhir, sekaligus membuka jalan bagi masa depan yang lebih stabil di Timur Tengah. Pada saat yang sama, kerja sama strategis di bidang energi, perdagangan, dan diplomasi akan memperkuat posisi Indonesia dan Jerman sebagai mitra global yang saling melengkapi.
Baca Juga:Indonesia Tuan Rumah CDIO ARM 2025, Batam Jadi Pusat Perhatian Dunia Vokasi















