Sejumlah persiapan untuk Pilkada Kota Malang mulai dikebut.
Khususnya terkait logistik pilkada.
Jadawal logistik Terkirim
Logistik seperti surat suara contohnya mulai terdistribusi sejak Selasa (24/9).Logistik tersebut dikirimkan ke gudang logistik KPUD di Jalan Peltu Sujono Nomor 9A, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun.
Ketua KPUD Kota Malang Muhammad Toyib mengatakan, penerimaan logistik akan dilakukan secara bertahap.
”Logistik yang diterima berupa 2.386 kotak suara dan 14.256 kabel ties atau kabel berbahan nylon yang biasanya untuk mengikat kotak suara,” jelas dia.
Sementara untuk kebutuhan-kebutuhan lain masih menunggu.
Pihaknya belum menerima timeline distribusi logistik lainnya.
Namun, jika berkaca pada Pemilu lalu, distribusi logistik berlangsung hingga sepekan sebelum pemungutan suara.
Kemudian logistik didistribusikan lagi ke TPS sampai satu hari menjelang pelaksanaan pemilihan.
”Tahun ini jumlah TPS-nya sebanyak 1.188,” tutup Toyib.
Baca Juga : Janji Tiga Calon Wali Kota Malang di Pilkada 2024: Fokus Banjir, Kemacetan, dan Pasar
Selain kotak suara, KPUD Kota Malang juga menyediakan TPS khusus.
Total TPS khusus yang disediakan KPUD mencapai enam titik.
Yakni lima TPS berada di Lapas Kelas I Lowokwaru dan satu di Lapas Wanita Sukun.
Ketua KPUD Kota Malang Muhammad Toyib menuturkan, sejauh ini daftar pemilih sementara (DPS) sekitar 2.500 orang pada enam TPS khusus tersebut.
Namun jumlah tersebut bisa bertambah.
Sebab, update pemilih dari KPU terus berjalan hingga sepekan menjelang pemungutan suara 27 November.
”Jumlahnya bisa bertambah karena kadang ada penambahan penghuni lapas. Orang yang baru masuk atau pindahan,” terangnya.
Dia menyampaikan, jumlah TPS khusus menyusut separo.
Pembagian TPS
Pada Pemilu lalu ada 11, kini hanya 6 TPS khusus.
Pengurangan ini karena kapasitas pemilih TPS meningkat.
Pada Pemilu hanya mampu menampung 300 pemilih per TPS.
Sementara pada pilkada bisa mencapai 600 orang.
Lebih lanjut, selain memantau jumlah pemilih di lapas, KPUD Kota Malang juga memperhatikan pemilih pemula.
”Kami sudah berkomunikasi dengan Dispendukcapil Kota Malang, pemilih yang baru berusia 17 tahun ini segera melakukan perekaman KTP elektronik. Kalau sudah perekaman setidaknya sudah ada datanya,” jelas Toyib.
Sementara di sisi lain, KPUD juga tengah mematangkan model kampanye pasangan calon (paslon).
Hal yang menjadi perhatian lokasi kampanye akbar.
Toyib menerangkan, Stadion Gajayana kemungkinan dipilih sebagai lokasi kampanye pamungkas tersebut.
”Kami akan mencoba penggunaan Stadion Gajayana sebagai tempat rapat umum (kampanye akbar). Jadi masing-masing paslon akan dijadwal sendiri-sendiri,” terangnya.
Ditanya terkait pelaksanaan debat paslon.
Toyib masih belum menentukan tanggal pelaksanaan.
Bisa saja, ini dilakukan di lingkungan kampus.
”Tanggal debat resmi belum ada. Jika memang kampus ingin mengadakan, bisa koordinasi dengan kami,” tegas dia.
Baca Juga : Banjir Robohkan Bekisting Proyek Jembatan Sutojayan, PU Malang Janjikan Perbaikan