Tiga pasangan calon Wali Kota Malang telah menyerahkan visi dan misi untuk Pilkada 2024. Dari program-program yang diusulkan, penanganan banjir menjadi prioritas utama. Selama sembilan bulan terakhir, BPBD Kota Malang mencatat lebih dari 20 kejadian banjir di berbagai kelurahan. “Upaya mengatasi banjir bisa dengan bozem,” ujar Wahyu Hidayat, calon Wali Kota nomor urut 1. Ia menambahkan, pembangunan bozem yang sudah dilakukan di Tunggulwulung akan diteruskan dengan rencana pembangunan dua bozem baru di Jalan Dirgantara dan Taman Kediri.
Upaya Atasi Kemacetan
Selain banjir, kemacetan menjadi perhatian serius bagi para calon. Wahyu mengusulkan pemecahan kepadatan lalu lintas di beberapa lokasi dan pembenahan transportasi umum dengan sistem “buy the service” untuk angkutan kota. Heri Cahyono, calon nomor urut 2, menyoroti dua solusi utama untuk kemacetan, yaitu perbaikan transportasi umum dan penataan parkir. “Saya akan mewajibkan ASN menggunakan transportasi umum,” tegas Heri. Ia juga berencana mengelola parkir tepi jalan untuk memberikan ruang lebih bagi pejalan kaki.
Baca Juga : Laporan Kekayaan Calon Wali Kota Malang: Abah Anton Tertinggi dengan Rp 123 Miliar
Revitalisasi Pasar dan Pendekatan Baru
Penataan pasar menjadi salah satu fokus dalam Pilkada Kota Malang. Wahyu Hidayat mengusulkan revitalisasi Pasar Induk Gadang (PIG) yang sudah ia koordinasikan saat menjabat Penjabat Wali Kota. Sementara itu, Heri Cahyono mengedepankan pendekatan kebudayaan untuk menyelesaikan masalah revitalisasi Pasar Blimbing dan Pasar Gadang. “Saya akan langsung bertemu pedagang dan investor untuk mencari solusi,” jelas Heri. Ia percaya bahwa jalur musyawarah lebih efektif daripada formalitas hukum dalam menyelesaikan konflik.
Baca Juga : Polresta Malang Kota Raih Prestasi di Pemilihan Duta Mahameru Lantas 2024