Breaking

Ancaman Longsor Hantui Siswa, Bupati Malang Desak Penanganan Darurat di SDN 3 Jedong

MALANG, Jawa Timur – Musim hujan selalu membawa kekhawatiran tersendiri bagi warga, terutama di wilayah rawan runtuhan. Di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, kekhawatiran ini nyata terasa di sekitar SD Negeri 3 Jedong. Tebing setinggi 12 meter yang berada tepat di belakang sekolah terancam runtuhan, membahayakan keselamatan ratusan siswa dan warga yang tinggal di bawahnya. Kondisi kritis ini mendapat perhatian serius dari kepala daerah Malang, HM Sanusi, yang langsung meninjau lokasi dan meminta penanganan darurat segera dilakukan.

Langkah Cepat Pemerintah Daerah

Kunjungan kepala daerah Sanusi ke lokasi tebing yang mengkhawatirkan itu dilakukan pada Minggu, 24 Agustus 2025. Setelah melihat langsung kondisi tebing yang curam dan tanah yang terlihat labil, Sanusi tidak membuang waktu. Ia langsung menginstruksikan jajarannya untuk mengambil langkah cepat.

“Saya minta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya segera menangani sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” tegas Sanusi. Pernyataan ini menunjukkan urgensi dari situasi tersebut.

Pemerintah daerah memahami betul bahwa penundaan dalam penanganan bisa berakibat fatal, mengingat tebing tersebut sangat dekat dengan fasilitas pendidikan dan permukiman warga.

Baca Juga:Langkah Cepat Atasi Banjir, Normalisasi Kalisat Jadi Prioritas di Tirtoyudo Malang

Perintah ini disambut baik oleh Kepala Desa Jedong. Ia mengungkapkan bahwa tebing tersebut telah menjadi sumber kekhawatiran bagi guru dan masyarakat selama ini.

Kepala desa berharap Pemkab Malang dapat segera membangun plengsengan di lokasi tebing sepanjang 35 meter. Pembangunan plengsengan ini dianggap sebagai solusi struktural untuk memperkuat tebing dan mencegah erosi serta runtuhan.

Kekhawatiran Warga dan Guru

Kondisi tebing yang rawan runtuhantidak hanya membahayakan secara fisik, tetapi juga secara psikologis. Para guru dan orang tua murid hidup dalam kekhawatiran setiap kali hujan deras turun.

Mereka khawatir akan keselamatan anak-anak saat berada di sekolah. Lokasi tebing yang berada persis di belakang gedung sekolah membuat risiko bencana menjadi sangat tinggi.

“Sudah sering ada keluhan dari guru dan masyarakat. Kami berharap segera ada solusi,” ungkap Kepala Desa Jedong, menyuarakan keresahan warganya. Permintaan ini bukan tanpa alasan.

Lokasi pemukiman warga juga berada di bawah tebing yang sama, sehingga ancaman longsor tidak hanya mengancam aktivitas belajar mengajar, tetapi juga keselamatan rumah-rumah penduduk.

Komitmen kepala daerah Sanusi untuk turun langsung ke lokasi dan memberikan instruksi penanganan darurat memberikan sedikit kelegaan bagi warga.

Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap masalah yang dihadapi masyarakatnya.

Kehadiran langsung seorang pemimpin di lokasi bencana memberikan sinyal kuat bahwa masalah tersebut akan segera ditangani dengan serius.

Selain meninjau SDN 3 Jedong, kepala daerah Sanusi juga mengecek jembatan penghubung antara RT 4 dan RT 6 di Desa Dalisodo yang sudah selesai diperbaiki pasca-kerusakan akibat bencana. Namun, fokus utama kunjungannya tetap pada kondisi tebing di Jedong yang memerlukan penanganan segera.

Penanganan tebing di SDN 3 Jedong Wagir menjadi prioritas yang harus dituntaskan segera. Dengan langkah darurat yang diambil oleh Pemkab Malang, diharapkan bencana dapat dicegah dan keselamatan siswa serta warga dapat terjamin.

Respon Cepat Pemimpin, Wujud Pelayanan Publik Prima

Kunjungan dan instruksi langsung kepala daerah Malang, HM Sanusi, menunjukkan model kepemimpinan yang responsif dan berorientasi pada masyarakat.

Di tengah kesibukan birokrasi, seorang pemimpin yang turun langsung ke lapangan dan melihat kondisi nyata masalah akan meningkatkan kepercayaan publik.

Tindakan ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga bentuk nyata dari komitmen pemerintah untuk melindungi warganya.

Dalam konteks penanganan bencana, kecepatan adalah segalanya. Menunggu proses birokrasi yang panjang seringkali memakan waktu berharga, yang bisa berujung pada kerugian besar.

Oleh karena itu, langkah Sanusi yang langsung menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan penanganan darurat adalah langkah yang sangat tepat.

Ini adalah contoh bagaimana pelayanan publik dapat berjalan secara prima ketika ada koordinasi yang efektif dan niat yang kuat dari pucuk pimpinan.

Langkah ini juga menjadi pelajaran penting bagi dinas-dinas terkait. Ketika pemimpin memberikan instruksi langsung, mereka diharapkan dapat bekerja lebih cepat dan efisien.

Penanganan darurat di SDN 3 Jedong ini bisa menjadi tolok ukur efektivitas kinerja pemerintah daerah dalam menghadapi situasi krisis.

Baca Juga:Fashion Show Baju Adat Nusantara Dapat Apresiasi dari Bunda PAUD Kota Malang