Angka inflasi di Kota Malang pada November 2024 menunjukkan kenaikan signifikan, mencapai 0,24 persen secara bulanan (month-to-month). Penyumbang utama inflasi ini berasal dari kelompok makanan dan minuman, dengan andil sebesar 0,17 persen.
Komoditas Utama Penyebab Inflasi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Umar Sjaifudin, menjelaskan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga tajam. “Bawang merah naik hingga 47,19 persen, diikuti tomat sebesar 38,15 persen,” ungkapnya pada Senin (2/12/2024). Sementara itu, minyak goreng menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen akibat kenaikan harga 0,67 persen.
Selain itu, meskipun beras mengalami deflasi 11,08 persen dan cabai merah turun 8,4 persen, komoditas lainnya seperti daging ayam ras dan perhiasan emas mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 3,07 persen dan 3,39 persen.
Baca Juga :
Inflasi Kota Malang November 2024: Angka 0,24 Persen, Dipengaruhi Komoditas
Inflasi Tahunan Masih Terkendali
Inflasi Kota Malang secara year-on-year tercatat di angka 1,22 persen, sementara year-to-date mencapai 0,89 persen. “Angka ini masih lebih rendah dibandingkan inflasi di Jawa Timur maupun nasional,” tambah Umar. Penurunan harga pada beberapa komoditas seperti telur ayam ras, yang mengalami deflasi 0,29 persen, turut menjaga stabilitas inflasi tahunan.
Perubahan Harga Makanan dan Minuman Dominan
Kenaikan harga makanan seperti bawang merah dan tomat menjadi perhatian utama. “Tomat kembali naik setelah lima bulan berturut-turut mengalami deflasi,” kata Umar. Meski begitu, kontribusi komoditas lainnya seperti cabai merah dan minyak goreng tetap memberikan pengaruh, meski dalam skala lebih kecil.
Baca Juga :
Pemkot Malang Tunggu Petunjuk Teknis Kenaikan UMK 6,5 Persen Tahun 2025















