Bhaot Sudanco, seorang kreator asal Kediri yang kini tinggal di Kepanjen, telah menemukan medium baru untuk mengekspresikan imajinasi dan idenya melalui teknologi AI. Perjalanan kreatifnya dimulai sekitar November 2023, ketika ia untuk pertama kali mencoba teknologi tersebut. Apa yang dimulai sebagai keisengan semata, berubah menjadi passion yang mendalam untuk menghasilkan karya visual yang unik, baik dalam bentuk poster maupun animasi.
Berawal dari keinginannya untuk mengekspresikan imajinasi yang ada di pikirannya, Bhaot mulai tertarik pada teknologi AI. “Saya ingin mengeksplorasi imajinasi saya dan mewujudkannya dalam bentuk visual. AI memberikan saya kesempatan untuk mewujudkan ide-ide saya dengan cara yang baru dan menarik,” kata Bhaot. Ia melihat AI sebagai alat yang memungkinkan dia untuk menggabungkan kreativitas dan teknologi, menghasilkan karya yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga memiliki makna yang dalam.
Untuk memulai perjalanan ini, Bhaot mengandalkan sumber daya yang tersedia di internet, khususnya YouTube. Ia belajar dari berbagai tutorial dan konten kreator AI yang sudah berpengalaman, dan dengan cepat mulai mempraktikkan pengetahuannya dalam pembuatan poster dan animasi. Karya-karyanya banyak terinspirasi dari keindahan Kota Malang dan landmark penting di sekitarnya, yang ia visualisasikan dari sudut pandang yang berbeda.
Bhaot mengakui bahwa perjalanannya tidak selalu mulus. Meskipun ia menikmati proses kreatif tersebut, penerimaan publik terhadap karyanya tidak selalu positif. “Ketika pertama kali saya membuat poster dengan bantuan AI, beberapa orang tidak langsung menerima. Ada yang mendukung, tapi ada juga yang mengecam,” ungkapnya. Reaksi beragam ini tidak menyurutkan semangatnya. Sebaliknya, ia melihatnya sebagai bagian dari proses kreatif dan pembelajaran.
Baca Juga :
UM Sambut 11.418 Mahasiswa Baru, Wujudkan Kampus Inklusif dan Beragam di Tahun Akademik 2024-2025
Motivasi utama Bhaot adalah untuk menghibur dan mengedukasi masyarakat Malang Raya melalui karyanya. Ia percaya bahwa teknologi AI memiliki potensi besar dalam seni, terutama ketika digunakan dengan ide dan konsep yang tepat. “AI sangat bermanfaat jika ide dan konsepnya diterapkan dengan benar. Saya ingin karya-karya saya tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” tambahnya.
Salah satu proyek yang paling membanggakan bagi Bhaot adalah video animasi yang ia buat untuk mempromosikan kesenian lokal, seperti Mberot Bantengan. Video ini dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal kepada generasi muda, dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Dengan menggunakan AI, Bhaot berhasil menciptakan visual yang memukau, yang tidak hanya menampilkan keindahan kesenian tersebut tetapi juga memperlihatkan betapa kaya budaya Malang Raya.
Bhaot melihat karyanya sebagai sebuah misi untuk mempromosikan Malang Raya, dari kota hingga daerah-daerah di sekitarnya, termasuk Kota Batu dan Kabupaten Malang. Ia berusaha menampilkan tempat-tempat wisata dan budaya lokal dengan cara yang segar dan inovatif. “Saya ingin karya-karya saya menjadi hiburan bagi masyarakat dan juga sarana untuk mempromosikan tempat-tempat menarik di Malang Raya,” ujarnya.
Dengan semangat dan dedikasi yang kuat, Bhaot Sudanco telah membuktikan bahwa teknologi AI bisa menjadi alat yang powerful dalam menciptakan karya seni yang menggabungkan kreativitas dan inovasi. Melalui pendekatan ini, ia berharap dapat menginspirasi orang lain untuk mengeksplorasi imajinasi mereka dan menggunakan teknologi modern untuk menciptakan karya yang bermakna. Karyanya tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga upaya untuk mempromosikan dan melestarikan budaya serta keindahan Malang Raya.
Baca Juga :
Edukasi Pencegahan Bullying di SMAN 4 Malang oleh KOMNAS Perlindungan Anak Kota Malang