infomalang.com/ – Indonesia terus memperkuat langkah strategis dalam mewujudkan visi besar Menuju Indonesia Emas 2045. Pemerintah menempatkan inovasi sebagai motor utama kemajuan nasional, dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi terkemuka di Asia. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa inovasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak untuk membawa bangsa keluar dari jebakan pendapatan menengah.
Dalam acara Hari Inovasi Indonesia 2025, Brian menyampaikan bahwa Menuju Indonesia Emas 2045 membutuhkan transformasi besar-besaran di bidang riset dan teknologi. Perguruan tinggi, menurutnya, memiliki peran vital sebagai penghubung antara penelitian ilmiah dan implementasi industri yang berdampak langsung pada masyarakat. Langkah ini dinilai mampu mempercepat proses hilirisasi inovasi dan membuka peluang ekonomi baru.
Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam Indeks Inovasi Global. Berdasarkan data Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), Indonesia naik ke peringkat 55 dari 139 negara pada tahun 2025, meningkat tajam dari posisi 87 pada 2021. Kemajuan ini menjadi sinyal positif bahwa komitmen menuju Menuju Indonesia Emas 2045 mulai menunjukkan hasil nyata di tingkat global.
Baca Juga:Upaya TMMD 126 Malang Atasi Banjir Lewat Normalisasi Sungai di Lebakharjo
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Ekosistem Inovasi yang Kuat
Brian menekankan bahwa kerja sama lintas sektor menjadi kunci untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional. Menurutnya, Menuju Indonesia Emas 2045 hanya dapat terwujud jika pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan lembaga riset berjalan beriringan. Ia menegaskan bahwa riset harus diubah menjadi solusi praktis yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Kolaborasi ini diharapkan menciptakan jembatan antara penelitian akademik dan kebutuhan dunia usaha. Dalam konteks ini, kampus diharapkan tidak hanya menjadi pusat pembelajaran, tetapi juga pusat penciptaan ide dan solusi bagi masalah nyata bangsa. Pendekatan ini selaras dengan visi Menuju Indonesia Emas 2045, di mana pendidikan dan inovasi menjadi dua pilar utama daya saing global.
Ketua Komisi Riset dan Inovasi Dewan Pendidikan Tinggi, Handi Irawan, turut menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga. Ia menyebut, sinergi antara Dewan Pendidikan Tinggi (DPT), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian Pendidikan Tinggi menjadi momentum penting untuk memperkuat daya saing inovasi Indonesia. Menurutnya, Menuju Indonesia Emas 2045 akan menjadi nyata jika kolaborasi tersebut mampu menghasilkan produk riset yang relevan dan kompetitif.
Dari Riset Menuju Solusi Nyata bagi Masyarakat
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyoroti pentingnya menumbuhkan budaya inovasi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Ia menilai bahwa gerakan Menuju Indonesia Emas 2045 tidak hanya berlaku di kalangan akademisi, tetapi juga harus menjadi bagian dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat luas.
Melalui pendekatan inklusif, BRIN berupaya menghubungkan para peneliti, pelaku industri, dan komunitas kreatif untuk mengembangkan inovasi berbasis kebutuhan nyata. “Kita tidak ingin hanya menjadi pengguna teknologi, melainkan pencipta solusi,” ujar Handoko. Pandangan ini mencerminkan semangat Menuju Indonesia Emas 2045 yang mendorong Indonesia menjadi produsen pengetahuan, bukan sekadar konsumen global.
Pemerintah juga menegaskan pentingnya memastikan setiap riset memiliki arah yang jelas. Pendanaan untuk penelitian diarahkan pada proyek yang dapat diterapkan secara langsung dalam industri, pendidikan, maupun pelayanan publik. Dengan begitu, hasil riset akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Langkah ini menjadi fondasi penting dalam perjalanan Menuju Indonesia Emas 2045 yang berkelanjutan dan berdampak nyata.
Membangun Budaya Inovasi Menuju Daya Saing Dunia
Visi Menuju Indonesia Emas 2045 menuntut perubahan paradigma besar dalam memandang inovasi. Pemerintah berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi ide-ide baru melalui insentif riset, dukungan infrastruktur, dan regulasi yang pro-inovasi. Upaya ini diharapkan memacu sektor swasta dan akademisi untuk terus berinovasi tanpa batas.
Brian Yuliarto menegaskan bahwa perguruan tinggi harus menjadi laboratorium ide yang menghasilkan solusi aplikatif bagi bangsa. Ia juga menekankan pentingnya penguatan hubungan antara universitas dan industri agar hasil riset tidak berhenti di meja penelitian. Semangat ini merupakan bagian integral dari Menuju Indonesia Emas 2045, di mana inovasi menjadi simbol kemajuan nasional.
Dengan kolaborasi yang solid, strategi terarah, dan komitmen pemerintah untuk memajukan ilmu pengetahuan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi kekuatan inovasi baru di Asia. Masyarakat yang kreatif, kampus yang adaptif, dan industri yang terbuka akan menjadi fondasi utama menuju masa depan gemilang. Melalui semangat inovasi, bangsa ini siap menapaki jalan Menuju Indonesia Emas 2045 yang berdaya saing tinggi dan berpengaruh di panggung global.
Baca Juga:Tiongkok Tantang Dominasi AS, Gaungkan Perdagangan Bebas Lewat Pakta Baru ASEAN+















