Scroll untuk baca artikel
Ichik Ichik Sawojajar
Peristiwa

Para Suster Karmel Malang Khusyuk Ikuti Misa Paus Fransiskus via “Streaming”

74
×

Para Suster Karmel Malang Khusyuk Ikuti Misa Paus Fransiskus via “Streaming”

Share this article

Mayoritas umat Katolik pasti tidak ingin melewatkan kesempatan Misa Agung yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno, Kamis (5/8/2024) sore. Hal itu pula dengan para suster di Pertapaan Karmel, Desa Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Mereka kompak mengikuti Misa Agung melalui live streaming Youtube. Tampak para suster dengan khidmat mengikuti seluruh rangkaian Misa itu. Di ruang terpisah, ratusan siswa SMA Hendrikus, Surabaya yang sedang retret di Pertapaan Karmel juga mengikuti perayaan Misa Kudus secara live streaming.

Antusias Masyarakat meskipun menonton secara live streaming

“Bagi kami, Misa Agung yang dipimpin oleh Bapa Suci Paus Fransiskus di Jakarta ini tidak boleh dilewatkan, meski melalui live streaming,” ungkap Pembimbing Postulan Putri Karmel, Suster M. Sesilia Lumowah, P.Karm saat ditemui, Kamis (5/9/2024). Para suster di Pertapaan Karmel bangga dan bahagia dengan kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia. Bagi mereka, hal itu adalah anugerah. Pasalnya, tidak semua negara dikunjungi.

Juragan Kost

Baca Juga : Tahu Campur Legendaris di Kota Malang yang Wajib Dicoba

“Beliau, pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia. Wakil Kristus di dunia datang ke Indonesia dan menyapa semua bangsa Indonesia dari dekat,” tutur Sesilia

Bahkan, sejak kedatangan Paus Fransiskus pada Selasa (3/9/2024) lalu, masing-masing suster di Pertapaan Karmel menggelar adorasi sepanjang hari, secara bergantian setiap 1 jam, dan menggelar Doa Rosario di malam hari. “Kegiatan Adorasi dan Doa Rosario ini akan kami lakukan sampai Bapa Suci kembali ke Vatikan, Jumat (6/9/2024) besok,” tuturnya.

Adorasi sepanjang hari dan Doa Rosario itu dilakukan sebagai ‘pagar doa’ atau ‘tungku doa’ untuk Paus Fransiskus selama di Indonesia.

“Selain didoakan dalam Misa, adorasi, dan rosario, juga dalam Ibadat Harian,” jelasnya. Adorasi dan doa Rosario untuk Paus Fransiskus itu adalah pemberian tugas dari KWI (Konferensi Waligereja Indonesia). “KWI memberi tugas kepada kami, para suster Putri Karmel dan para frater dan romo CSE (Carmelitae Sancti Eliae) untuk menjadi pendukung doa untuk Paus Fransiskus,” bebernya.

Sebagai informasi, Pertapaan Karmel merupakan tempat pembinaan rohani umat Katolik. Pertapaan Karmel didirikan oleh Romo Yohanes Indrakusuma, CSE pada 8 Desember 1979 silam. Tempat itulah yang melahirkan Kongregasi Putri Karmel pada 19 Maret 1982. Kongregasi Carmelitae Sancti Eliaepada 20 Juli 1986, dan Komunitas Tritunggal Mahakudus pada 11 Januari 1987.

Baca Juga : Ranu Regulo di Bromo Semeru Dibuka Kembali untuk Wisatawan