Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mulai mengumpulkan data dan masukan dari para pedagang yang berjualan di Pasar Besar Malang sebagai persiapan untuk rencana rehabilitasi bangunan pasar tersebut.
Penjabat Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menyampaikan bahwa berbagai masalah di Pasar Besar Malang seperti banjir, kebocoran, pengolahan limbah, dan penerangan, menjadi kendala yang sering dihadapi para pedagang.
“Sudah waktunya pasar ini dioptimalkan, baik melalui rehabilitasi atau pembangunan ulang. Saat ini, kami sedang dalam tahap penjajakan,” ujar Iwan pada Selasa (2/8/2024).
Iwan juga mengungkapkan bahwa rencana rehabilitasi Pasar Besar Malang, yang terletak di Kecamatan Klojen, telah lama menjadi bagian dari agenda Pemkot Malang. Namun, pelaksanaannya terkendala oleh keterbatasan anggaran.
Baca Juga : Meriahkan HUT RI Ke-79, Dusun Njago Malang Gelar Festival Kuliner dan UMKM
Berdasarkan detail engineering design (DED) dan studi kelayakan (feasibility study/FS) yang telah disusun, anggaran yang dibutuhkan untuk rehabilitasi Pasar Besar Malang diperkirakan mencapai Rp 400 hingga Rp 500 miliar.
“Dengan anggaran sebesar itu, kami perlu usaha yang besar. Kami sedang menyiapkan materi yang diperlukan sebelum mengkomunikasikannya lebih lanjut. Langkah konkret yang diambil saat ini adalah mengusulkan bantuan kepada pemerintah pusat maupun provinsi,” jelasnya.
Pemkot Malang juga berusaha agar proyek rehabilitasi Pasar Besar Malang menjadi prioritas bagi pemerintah provinsi dan pusat.
“Kami berharap, antara Januari hingga Desember 2025, proyek ini sudah masuk dalam rencana anggaran tahun 2026. Artinya, sudah ada kepastian alokasi dana untuk proyek ini, dan semoga menjadi prioritas,” tambahnya.
Selain Pasar Besar, Pemkot Malang juga memperhatikan kondisi dua pasar lainnya, yaitu Pasar Blimbing dan Pasar Gadang.
Mengenai proses relokasi pedagang selama proyek berjalan, Pemkot akan melakukan koordinasi lebih lanjut agar kegiatan proyek dan aktivitas perdagangan tidak terganggu.
Sejarah Pasar Besar Malang
Pasar Besar Kota Malang berlokasi di Jalan Pasar Besar, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang. Pasar ini dibangun pada masa penjajahan Hindia Belanda pada tahun 1914 dan terus berkembang sesuai dengan dinamika masyarakat.
Untuk mendukung perannya sebagai pusat perdagangan, pasar ini mengalami renovasi pada tahun 1938 dan 1973. Pada tahun 1985, terjadi kebakaran di bagian timur dalam pasar. Area yang terbakar tersebut kemudian digantikan dengan bangunan berkerangka besi dan atap asbes bergelombang.
Baca Juga : Deklarasi Pilkada Serentak 2024, Sarana Integrasi Keberagaman Budaya di Jawa Timur