Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin (WALI), kembali menyelenggarakan pasar murah sebagai bagian dari kampanye Pilkada 2024. Kegiatan ini berlangsung di Jalan Banten, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Sabtu (28/9/2024), dan mendapat sambutan antusias dari warga.
Sembako Murah untuk Masyarakat
Dengan hanya seribu rupiah, warga setempat sudah dapat membawa pulang sembako dari pasar murah ini. Paslon WALI menggandeng DPD Partai Golkar Kota Malang dalam penyelenggaraan kegiatan ini, yang diikuti oleh ratusan warga dari Kelurahan Oro-Oro Dowo, Penanggungan, dan Samaan.
Calon Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa program sembako murah ini adalah bentuk perhatian kepada kebutuhan masyarakat. “Program sembako ini merupakan program dari WALI, karena sembako memang dibutuhkan. Juga sebagai cara kami untuk mendekat kepada masyarakat,” kata Wahyu.
Baca juga:
Kota Batu Raih Penghargaan Desa Cantik di Anugerah Hari Statistik Nasional 2024
Visi dan Misi WALI
Selain sembako murah, Wahyu Hidayat juga memaparkan visi dan misinya di hadapan masyarakat. Salah satu fokus utama dari programnya adalah pemberian seragam gratis bagi pelajar serta perhatian khusus pada pengembangan UMKM. “Seribu beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa. Juga ada ribuan event seni budaya dan olahraga agar meningkatkan UMKM yang ada di Kota Malang,” jelas Wahyu.
Program Bantuan untuk RT dan Perkotaan
Wahyu juga menekankan pentingnya bantuan untuk setiap wilayah, yang akan dikelola melalui Rukun Tetangga (RT). Sebagai ahli planologi, Wahyu berencana menyelesaikan berbagai masalah perkotaan dengan lima prioritas program yang telah disusun berdasarkan evaluasi selama menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang. “Hal ini merupakan keinginan dari masyarakat,” ujar Wahyu. Ia juga mengajak warga untuk tidak golput pada Pilkada 2024, karena menurutnya, ini adalah momen penting untuk membangun Kota Malang menjadi lebih baik. “Saya berharap semua warga masyarakat jangan golput,” pungkasnya.
Baca juga:
Kualitas Pembangunan Planter di Kota Malang Dipertanyakan, DLH Kembali Disorot