Sebuah seruan kuat untuk memerangi politik transaksional dan membentuk generasi pemimpin masa depan menggema di Lawang, Kabupaten Malang. Ratusan anak muda dari berbagai penjuru Malang Raya berkumpul dalam Pelatihan Kader Penggerak Bangsa (PKPB) yang digelar oleh DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selama dua hari, 26-27 Juli 2025.
Acara tersebut berlangsung di Rollaas Hotel and Resort dan diprakarsai oleh Sekretaris Jenderal DPP PKB, M. Hasanuddin Wahid. Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Cak Udin itu menekankan bahwa kegiatan ini bukanlah sekadar agenda rutin, melainkan langkah serius untuk membentuk generasi pemimpin yang berintegritas dan memiliki visi kebangsaan.
“Kita hadir di sini untuk mengokohkan kembali prinsip dasar perjuangan politik PKB, yaitu berlandaskan Aswaja. Kita ingin mencetak kader-kader yang tidak hanya loyal dan militan, tetapi juga berakar pada nilai-nilai Islam moderat dan semangat kebangsaan yang kuat,” ujar Cak Udin.
Sebagai anggota DPR RI dari Dapil Malang Raya, Cak Udin menyoroti salah satu tantangan terbesar dalam dunia politik Indonesia saat ini: praktik politik uang yang semakin merajalela. Ia mengingatkan bahwa kader PKB, khususnya generasi muda, harus menjadi garda terdepan dalam menolak politik transaksional.
“Di tengah iklim politik yang cenderung pragmatis, kita ingin kader PKB mampu tampil beda. Kader harus tahan godaan dan mampu menjaga idealisme,” tegasnya.
Menurut Cak Udin, anak muda bukan hanya pelengkap dalam politik, tetapi subjek utama yang mampu membawa perubahan. Oleh karena itu, ia mendorong peserta pelatihan untuk tidak hanya menjadi pengikut, tetapi berani mengambil peran sebagai pemimpin yang berpihak pada kepentingan rakyat, khususnya kelompok yang termarjinalkan.
“Kita ingin kader muda PKB menjadi pemimpin sejati. Tidak cukup hanya aktif di media sosial atau hadir di acara partai. Harus ada komitmen untuk benar-benar mengabdi pada masyarakat,” tambahnya.
Pelatihan ini juga menghadirkan narasumber nasional ternama seperti KH. Mun’im DZ, KH. Adnan Anwar, dan Dr. Zaini Rahman yang memberikan wawasan strategis tentang kepemimpinan, ideologi partai, serta peran politik dalam pembangunan bangsa.
Di tengah gempuran perkembangan teknologi, PKB turut mengajak kadernya untuk melek digital. Cak Udin secara eksplisit menyinggung pentingnya penguasaan teknologi, khususnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), sebagai bagian dari adaptasi menghadapi era baru.
Baca Juga: Pemkot Batu Pangkas Dana BTT Rp17,2 Miliar, Ini Alasannya
Dalam acara konsolidasi akbar yang digelar pada 27 Juli 2025 sore, Cak Udin menyampaikan bahwa AI bukan lagi sekadar tren, melainkan kenyataan yang tak bisa dihindari. Menurutnya, jika tidak mampu beradaptasi, maka kaum muda akan tertinggal jauh dari arus zaman.
“AI sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Pilihannya hanya dua: beradaptasi atau tertinggal. Karena itu, saya minta seluruh kader, terutama generasi muda, untuk siap menghadapi tantangan ini,” ujarnya di hadapan ratusan pengurus PKB se-Malang Raya.
Momentum ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian kegiatan reses anggota DPR RI serta refleksi Hari Lahir Ke-27 PKB. Dalam kesempatan tersebut, Cak Udin menyampaikan pesan strategis partai untuk terus merangkul generasi muda demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Bonus demografi yang kita miliki saat ini adalah peluang besar. Tapi itu juga membawa tanggung jawab besar. Generasi muda harus siap menjadi ujung tombak pembangunan bangsa,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa PKB akan terus membuka ruang bagi anak muda untuk berkembang, tidak hanya sebagai kader partai, tetapi sebagai pemimpin yang mampu menjawab tantangan zaman.
Tak hanya berbicara soal teknologi dan politik, Cak Udin juga menekankan pentingnya loyalitas terhadap bangsa, ulama, dan negara. Ia mengajak seluruh pengurus dan kader untuk setia pada nilai-nilai Pancasila, tunduk pada arahan para ulama, serta mendukung pemerintahan yang sah.
“Menjadi pintar itu mungkin tidak semua bisa. Tapi menjadi loyal adalah pilihan. Kita butuh kader yang setia, karena dari situlah kepercayaan masyarakat akan tumbuh,” tandasnya.
Mengikuti garis perjuangan Ketua Umum PKB, Gus Muhaimin Iskandar, Cak Udin menegaskan bahwa PKB akan terus konsisten mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menginstruksikan seluruh struktur partai untuk bergotong royong, menyatu dengan masyarakat, dan memberikan kontribusi nyata di lapangan.
Dengan pendekatan yang menyentuh semua aspek: ideologi, teknologi, loyalitas, dan kepemimpinan, PKB menegaskan komitmennya untuk menjadi rumah politik yang ramah bagi kaum muda serta menjadi motor perubahan menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.
Baca Jaga: Tanpa Nurcahyo, Bursa Sekda Malang Diwarnai Kejutan Baru















