Breaking

Pemasangan Bailey di Jembatan Sonokembang Kota Malang yang Ambrol Ditarget Selesai dalam Waktu Satu Bulan

MALANG – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang memutuskan akan menyewa jembatan bailey dalam mengatasi Jembatan Sonokembang di wilayah Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Jembatan yang ambrol sekitar dua minggu lalu tersebut akibat diterjang hujan deras hingga kini belum juga diperbaiki. Kondisi tersebut membuat masyarakat menanti kapan perbaikan dilakukan agar jembatan dapat segera dilalui kembali.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Rendra Masdrajad Safaat, menghubungi langsung Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Malang, Drs. R. Dandung Djulharto, MT. melalui telepon WhatsApp pada Senin (27/10/2025).

Menurut penjelasannya, ia menegaskan bahwa anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) yang digunakan untuk pembangunan jembatan bailey di Jembatan Sonokembang maksimal hanya sebesar Rp2 miliar, bukan Rp2,5 miliar.

“Anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) yang kami gunakan untuk pembangunan jembatan bailey di Jembatan Sonokembang maksimal hanya sebesar Rp2 miliar, bukan Rp2,5 miliar,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti bahwa biaya pembongkaran jembatan, pembersihan runtuhan, pembuatan pondasi jembatan bailey, serta proses sewa, angkut, dan bongkar pasang bailey dengan durasi sekitar delapan bulan mencapai sekitar Rp900 juta, atau tidak sampai Rp1 miliar.

Bahkan kemarin ia telah bertemu dengan warga yang memasang jembatan bambu dan menggelar rapat di masjid sebelah jembatan. Dalam rapat tersebut, ia membahas bahwa proses pemasangan jembatan bailey masih terus berjalan dan sedang ditangani oleh pihaknya.

“Bahkan kemarin kami sudah bertemu dengan warga yang memasang jembatan bambu dan menggelar rapat di masjid sebelah jembatan. Dalam rapat itu, kami sampaikan bahwa proses pemasangan jembatan bailey masih terus berjalan dan saat ini sedang ditangani oleh pihak kami,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan kepada warga bahwa pengerjaan pondasi jembatan bailey diperkirakan memakan waktu sekitar 15 hari, sedangkan proses pemasangannya membutuhkan waktu sekitar 10 hari.

Baca Juga: Jembatan Polehan–Kedungkandang Bakal Dipermanenkan

Berdasarkan penjelasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Malang tersebut, Rendra mendukung pemasangan jembatan bailey yang dilakukan oleh DPUPRPKP Kota Malang, yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu bulan.

“Pemasangan jembatan bailey yang dilakukan oleh DPUPRPKP Kota Malang tentu dukung sepenuhnya, apalagi berdasarkan penjelasan Kadin PU Kota Malang, prosesnya diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu bulan,” ujarnya.

Di sisi lain, Rendra juga berharap dengan dipasangnya jembatan bailey ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam memudahkan akses jalan sementara waktu sehingga aktivitas warga dapat kembali berjalan dengan lancar.

“Dengan dipasangnya jembatan bailey ini semoga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam memudahkan akses jalan sementara waktu sehingga aktivitas warga dapat kembali berjalan dengan lancar,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Rendra menegaskan bahwa ke depannya akan dilakukan pengawasan selama masa sewa delapan bulan, dan selanjutnya akan dilihat bagaimana tindak lanjut dari DPUPRPKP Kota Malang dalam proses tersebut.

“Ke depannya akan dilakukan pengawasan selama masa sewa delapan bulan, dan selanjutnya akan dilihat bagaimana tindak lanjut dari DPUPRPKP Kota Malang dalam proses tersebut,” pungkasnya.

Baca Juga: 2 Desa Masuk Area Pembebasan Lahan Jembatan Wadung