InfoMalang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Malang terus menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Tahun 2025 ini, target dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ditingkatkan lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Jika pada 2024 hanya 110 titik, kini target tersebut naik menjadi 233 titik Pembangunan 151 Dapur MBG Dikebut Pemkab Malang.
Percepatan tersebut membuat Pemkab Malang harus bekerja ekstra. Hingga pertengahan Oktober 2025, sudah berdiri 82 SPPG, dengan 76 di antaranya beroperasi penuh. Itu berarti masih ada 151 titik dapur yang harus diselesaikan. Tidak heran jika pembangunan 151 dapur MBG menjadi agenda prioritas dalam tiga bulan terakhir tahun ini.
Target 233 Dapur MBG
Bupati Malang, H. M. Sanusi, menegaskan bahwa percepatan pembangunan dapur MBG dilakukan demi memastikan seluruh wilayah di Bumi Kanjuruhan terjangkau layanan gizi. Anak-anak sekolah dari PAUD hingga SMA, serta kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita, diharapkan mendapat manfaat nyata.
Dalam pernyataannya, Sanusi menekankan bahwa pembangunan 151 dapur MBG harus selesai sebelum akhir tahun. Hal ini untuk memenuhi target 233 titik yang ditetapkan pemerintah daerah pada 2025.
Baca Juga:Anak 12 Tahun Asal Gresik Hilang Sejak Agustus, Belum Ditemukan Hingga Kini
Penerapan SOP Ketat
Sanusi juga meminta setiap pihak yang terlibat agar patuh pada Standar Operasional Prosedur (SOP) di semua tahapan. Mulai dari perencanaan menu, pengadaan bahan pangan, proses memasak, pengemasan, hingga distribusi ke sekolah-sekolah.
Menurutnya, penerapan SOP menjadi syarat mutlak agar pembangunan 151 dapur MBG tidak hanya kuantitas, tetapi juga kualitas layanan yang dihasilkan. Ia menegaskan, keamanan pangan harus dijaga sehingga tidak terjadi kasus keracunan seperti yang sempat menimpa daerah lain.
Jumlah Penerima Manfaat
Saat ini, Program MBG di Kabupaten Malang telah menjangkau lebih dari 231 ribu penerima manfaat. Mereka terdiri dari siswa PAUD, TK/KB, SD, SMP, SMA/SMK/SLB, serta kelompok 3B yang meliputi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Dengan cakupan penerima manfaat yang begitu luas, pembangunan 151 dapur MBG menjadi langkah strategis untuk menjaga ketersediaan pangan sehat secara merata di seluruh kecamatan.
Satgas Percepatan MBG
Sebagai tindak lanjut dari kebijakan ini, Pemkab Malang membentuk Satgas Percepatan Penyelenggaraan MBG. Satgas ini dibentuk berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 400.5.7/4072/SJ pada 25 Juli 2025.
Melalui Satgas tersebut, diharapkan koordinasi antarinstansi semakin efektif. Tujuannya agar pembangunan 151 dapur MBG bisa berjalan lancar sesuai jadwal. Satgas juga bertugas melakukan pengawasan terhadap proses pengadaan hingga distribusi.
Penyediaan Lahan Dapur MBG
Selain itu, Pemkab Malang menyiapkan lahan pinjam pakai untuk pembangunan dapur MBG. Total luas lahan yang disediakan mencapai 4.185 meter persegi. Lokasinya tersebar di Turen, Kalirejo, dan Banturejo.
Dengan penyediaan lahan tersebut, pembangunan 151 dapur MBG diharapkan tidak terkendala masalah lokasi. Pemerintah daerah juga mendorong agar pemanfaatan lahan dilakukan seefisien mungkin demi mempercepat pembangunan.
Kolaborasi dengan BGN dan UMKM
Pemkab Malang tidak berjalan sendiri dalam program ini. Sanusi menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN), pelaku UMKM, dan BUMDes untuk menjaga suplai bahan pangan.
Kerja sama lintas sektor ini penting agar pembangunan 151 dapur MBG berjalan paralel dengan ketersediaan bahan baku. Dengan melibatkan UMKM dan BUMDes, diharapkan juga tercipta dampak ekonomi lokal yang positif.
Dampak Positif Bagi Pendidikan
Program MBG bukan hanya soal kesehatan, melainkan juga bagian dari peningkatan kualitas pendidikan. Dengan adanya layanan gizi seimbang, siswa diharapkan memiliki konsentrasi belajar yang lebih baik.
Hal ini membuat pembangunan 151 dapur MBG menjadi investasi jangka panjang. Anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas akan menjadi generasi penerus yang mampu membawa Kabupaten Malang ke arah lebih maju.
Monitoring dan Evaluasi
Agar pembangunan berjalan sesuai rencana, Pemkab Malang menyiapkan sistem monitoring dan evaluasi berkala. Setiap progres dari pembangunan dapur MBG akan dilaporkan, termasuk kendala yang dihadapi di lapangan.
Monitoring ketat ini memastikan bahwa pembangunan 151 dapur MBG tidak hanya dikebut, tetapi juga tetap sesuai standar mutu yang ditetapkan. Transparansi laporan juga dibuka untuk publik agar masyarakat bisa mengawasi langsung jalannya program.
Harapan Bupati Malang
Dalam berbagai kesempatan, Sanusi menyampaikan optimismenya bahwa target 233 dapur MBG bisa tercapai. Menurutnya, kerja sama semua pihak mulai dari pemerintah desa, sekolah, UMKM, hingga masyarakat sangat dibutuhkan.
Ia menegaskan kembali bahwa pembangunan 151 dapur MBG bukan hanya soal angka, melainkan juga soal masa depan generasi muda di Kabupaten Malang.















