Pemerintah Kota Batu terus mematangkan rencana penerapan sistem gate parkir di kawasan Alun-Alun Kota Batu. Langkah ini menjadi bagian dari program revitalisasi pusat kota yang bertujuan menata kawasan wisata agar lebih tertib, aman, dan nyaman, sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Pada Jumat (15/8/2025) sore, Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, bersama Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu, Hendry Suseno, memimpin kegiatan sosialisasi terakhir sebelum pemasangan dimulai. Acara yang digelar di Aula Kecamatan Batu ini dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-Alun, camat, dan pihak terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Wawali Heli menegaskan bahwa Alun-Alun Kota Batu adalah aset strategis Pemkot yang selama ini menjadi magnet wisatawan. Revitalisasi kawasan telah direncanakan sejak kepemimpinan sebelumnya, dan penataan parkir menjadi salah satu prioritas agar pengunjung merasa lebih nyaman.
“Pemasangan gate parkir adalah langkah awal menuju penataan yang lebih baik. Kami ingin semua pihak terlibat, berjalan bersama, dan menjaga fasilitas publik yang ada,” ujar Heli. Ia juga meminta agar aspirasi disampaikan secara santai, tanpa gesekan, sehingga kebijakan bisa dijalankan dengan lancar.
Heli memastikan, penerapan sistem ini tidak akan merugikan pedagang maupun PKL. Sebaliknya, Pemkot ingin menjadikan Alun-Alun sebagai ruang publik yang rapi dan tetap ramah bagi pengunjung.
Heli menjelaskan bahwa sistem gate parkir akan membawa banyak manfaat. Selain meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung, penerapan teknologi parkir modern ini diharapkan mampu menambah PAD Kota Batu melalui retribusi yang lebih terkelola.
Bagi PKL dan karyawan toko di sekitar Alun-Alun, Pemkot sudah menyiapkan solusi. Mereka akan mendapatkan kupon khusus yang memungkinkan keluar-masuk area parkir selama 24 jam dengan sekali bayar. Skema ini sudah disepakati dalam pertemuan sebelumnya di Balai RW VI Kelurahan Sisir.
“Kami pastikan tidak ada pihak yang dirugikan. Justru, kalau kawasan tertata, wisatawan akan lebih betah, dan perputaran ekonomi di sini akan meningkat,” tegasnya.
Kepala Dishub Kota Batu, Hendry Suseno, memaparkan bahwa pemasangan gate parkir akan dilakukan pada akhir Agustus atau September 2025. Selanjutnya, tahap uji coba dijadwalkan berlangsung pada Oktober hingga November 2025, sebelum penerapan penuh dimulai pada November atau Desember 2025.
Sistem ini akan diterapkan di tiga titik strategis di sekitar Alun-Alun, yaitu Jalan Munif, Jalan Sudiro Selatan, dan Jalan Sudiro Utara. Tarif parkir akan diberlakukan secara flat tanpa hitungan per jam, sehingga pengunjung bisa lebih leluasa menikmati suasana Alun-Alun tanpa khawatir biaya parkir membengkak.
Salah satu pembaruan yang dibawa sistem ini adalah penerapan pembayaran non-tunai secara penuh. Pengunjung nantinya bisa membayar parkir menggunakan QRIS atau kartu e-toll, sehingga transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan transparan.
Baca Juga: Permukiman Warga Kini Lebih Nyaman, Paving Block dari DPKPCK Malang Atasi Masalah Banjir
“Tidak ada lagi pembayaran tunai. Sistem ini akan lebih efisien dan meminimalkan potensi kebocoran pendapatan,” jelas Hendry.
Ia optimistis bahwa penataan parkir modern akan menciptakan citra positif bagi Kota Batu sebagai destinasi wisata yang tertib dan ramah wisatawan.
Hendry menambahkan, sebagian besar koordinator juru parkir (jukir) telah menyetujui penerapan sistem ini. Dari 15 koordinator yang diundang dalam pertemuan sebelumnya, 13 hadir dan sepakat. Hal ini menjadi modal penting agar transisi dari sistem manual ke digital dapat berjalan lancar.
“Artinya, sudah ada pemahaman bersama. Semoga ke depan sistem ini bisa berjalan maksimal dan memberi manfaat bagi semua,” katanya.
Pemerintah Kota Batu menilai, tata kelola parkir yang rapi akan memberi dampak positif bagi sektor pariwisata. Dengan sistem yang jelas dan aman, wisatawan cenderung merasa lebih nyaman dan betah berlama-lama di Alun-Alun. Dampaknya, transaksi di sekitar kawasan akan meningkat, menguntungkan pedagang, PKL, hingga pelaku usaha kecil.
Selain itu, penerapan pembayaran digital juga akan menciptakan sistem yang lebih akuntabel. Semua pendapatan dapat terpantau secara real-time, sehingga memudahkan Pemkot dalam mengelola keuangan daerah.
Wawali Heli kembali mengajak seluruh pihak, terutama pedagang dan PKL, untuk bersama-sama mendukung penerapan sistem gate parkir ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga oleh kesadaran dan partisipasi warga.
“Kami ingin semua yang terlibat di Alun-Alun merasakan manfaatnya. Kalau tertata rapi, semua akan diuntungkan,” ujarnya.
Dengan dukungan masyarakat dan kesiapan infrastruktur, Pemkot Batu berharap sistem gate parkir di Alun-Alun dapat menjadi percontohan penataan parkir modern di daerah lain. Targetnya, pada akhir 2025, kawasan ini sudah sepenuhnya menggunakan sistem baru, memberi pengalaman positif bagi warga dan wisatawan yang berkunjung.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Reformasi BUMN: Komisaris Dipangkas, Tantiem Dihapus















