Breaking

Wali Kota Wahyu Ajak Tiga Daerah Atasi Ancaman Banjir

MALANG, Jawa Timur – Menghadapi potensi ancaman banjir yang sering kali datang sebagai “kiriman” dari wilayah hulu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas daerah. Wahyu menekankan bahwa penanganan bencana tidak bisa dilakukan secara parsial oleh satu wilayah saja, melainkan harus dikerjakan secara terpadu oleh Malang Raya yang terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan sistem pencegahan banjir yang lebih efektif dan berkelanjutan bagi seluruh warga.

Kerja Sama Terpadu sebagai Kunci

Wahyu Hidayat menjelaskan, permasalahan banjir yang kerap terjadi di beberapa titik Kota Malang tidak bisa diselesaikan hanya dengan upaya dari pemerintah kota sendiri. Posisi geografis Kota Malang yang berada di dataran lebih rendah menjadikannya rentan terhadap aliran air yang datang dari wilayah di atasnya. Oleh karena itu, sinergi antara ketiga daerah menjadi keharusan.

“Di Kota Malang, langkah antisipasi sudah kami lakukan. Namun agar lebih optimal, kami perlu bergerak bersama dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu,” ujar Wahyu pada Selasa (19/8/2025).

Baca Juga:Pejabat Senior, Tomie Herawanto Dilantik untuk Ketiga Kalinya sebagai Pj Sekda

Wali Kota Wahyu mengusulkan agar kerja sama ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga dapat ditingkatkan skalanya hingga menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan status ini, upaya pencegahan banjir di Malang Raya akan mendapatkan dukungan finansial dan teknis yang lebih besar dari pemerintah pusat, memastikan program-program yang dijalankan memiliki keberlanjutan dan dampak yang signifikan.

“Kalau tiga daerah ini saling menjaga dan memperkuat koordinasi, upaya meminimalisir banjir akan lebih efektif. Ini bukan hanya soal Kota Malang, tapi juga Malang Raya secara keseluruhan,” tutur Wahyu.

Sinergi Tata Ruang dan Langkah Pencegahan

Komitmen untuk berkolaborasi telah disambut baik oleh pemerintah daerah lainnya di Malang Raya. Kabupaten Malang dan Kota Batu telah menyatakan kesiapan mereka untuk berpartisipasi dalam kerja sama ini. Kolaborasi yang dimaksud mencakup dua aspek utama: menjaga tata ruang dan menguatkan langkah-langkah pencegahan.

Menjaga tata ruang berarti memastikan bahwa pembangunan di wilayah hulu tidak merusak fungsi lahan sebagai resapan air. Pengendalian pembangunan yang masif di daerah dataran tinggi sangat krusial agar aliran air hujan tidak langsung mengalir ke dataran rendah, membawa serta lumpur dan material lainnya yang dapat menyumbat saluran air.

Selain itu, penguatan langkah pencegahan meliputi berbagai tindakan teknis dan non-teknis. Ini bisa berupa normalisasi sungai-sungai yang melintasi tiga wilayah, pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti tanggul dan waduk kecil, serta edukasi publik yang gencar tentang pentingnya tidak membuang sampah sembarangan di sungai dan saluran air.

“Mudah-mudahan dengan sinergi ini, risiko banjir di Malang Raya bisa ditekan, sehingga masyarakat merasa lebih aman,” imbuh Wahyu.

Pembelajaran dari Daerah Lain

Sebagai pembanding, Wahyu Hidayat mencontohkan kasus banjir di beberapa wilayah perkotaan lain seperti Bekasi dan Depok. Banjir di sana seringkali terjadi akibat kiriman air dari daerah sekitar. Contoh ini menjadi pelajaran berharga bahwa masalah banjir adalah masalah lintas daerah yang membutuhkan penanganan terpadu.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan Malang Raya dapat menjadi percontohan bagi wilayah lain di Indonesia dalam hal penanganan bencana. Pendekatan yang holistik, di mana masalah di hulu dan hilir ditangani secara bersamaan, akan memberikan hasil yang lebih efektif dan berjangka panjang. Kolaborasi ini juga mencerminkan kematangan dalam kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan publik di atas batas-batas administratif.

Inisiatif Wali Kota Wahyu Hidayat ini adalah langkah progresif untuk membangun ketahanan bencana yang kuat dan terintegrasi di seluruh Malang Raya. Ini bukan hanya tentang mencegah genangan air, melainkan juga tentang membangun rasa aman dan kenyamanan bagi setiap warga.

Lebih dari sekadar langkah formal, kerja sama ini juga membuka peluang besar untuk pertukaran sumber daya dan keahlian antar-daerah. Kota Batu, yang memiliki pengalaman dalam manajemen destinasi wisata alam, bisa berbagi wawasan tentang konservasi lahan. Sementara itu, Kabupaten Malang dengan luas wilayahnya yang masif, dapat menjadi mitra strategis dalam menjaga daerah resapan air.

Pertemuan rutin antara kepala daerah dan tim teknis dari ketiga wilayah akan menjadi fondasi untuk merumuskan kebijakan yang terkoordinasi dan implementasi program yang lebih efisien. Dengan demikian, setiap rupiah anggaran dan setiap jam kerja yang diinvestasikan dalam proyek-proyek ini akan memberikan dampak yang maksimal bagi seluruh penduduk Malang Raya.

Baca Juga:Trump Perluas Daftar Produk Baja & Aluminium yang Kena Tarif Tinggi Secara Diam-diam