Breaking

Penerima MBG di Kabupaten Malang Capai Target 698 855, Pemda Genjot Pembangunan SPPG

InfoMalangProgram Penerima MBG di Kabupaten Malang terus diperluas dengan target ambisius tahun ini: sebanyak 698.855 orang harus mendapatkan manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Target tersebut ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk Kabupaten Malang.

Menurut data terbaru dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang (DKP), hingga 22 Oktober 2025 jumlah penerima Penerima MBG di Kabupaten Malang baru mencapai 201.272 orang. Dari total itu, terdiri atas 195.442 peserta didik, 1.021 ibu hamil, 565 ibu menyusui, dan 4.244 balita. Persentase capaian berkisar pada 28,8 persen dari target keseluruhan.

Target Besar, Realisasi Masih Tertinggal

Penerima MBG di Kabupaten Malang sebenarnya terbagi dalam dua kelompok utama: 559.473 dari kalangan peserta didik dan 139.382 dari kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Namun realisasinya masih jauh dari target, dengan jumlah penerima baru sebagian kecil dari keseluruhan target.

Mempercepat pembangunan unit pelaksanaan program juga menjadi aspek penting. Sementara itu, dari target pembentukan 233 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), saat ini baru 91 yang terbentuk — di antaranya 71 sudah beroperasi dan 20 masih dalam tahap persiapan. Realisasi ini menunjukkan bahwa cakupan Penerima MBG di Kabupaten Malang masih terbatas.

Baca Juga:Pemkot Malang Imbau Masyarakat Berikan MPASI Sehat dan Alami bagi Buah Hati

Pelibatan Pemerintah Daerah dan Satgas Percepatan

Agar target Penerima MBG di Kabupaten Malang dapat tercapai, pemerintah daerah membentuk satuan tugas (satgas) percepatan pelaksanaan program sesuai dengan Surat Edaran Mendagri Nomor 400.5.7/4072/SJ tertanggal 25 Juli 2025. Satgas ini terdiri dari perangkat daerah dan instansi terkait yang bertugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan program MBG. Kepala DKP Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi, menyatakan bahwa melalui satgas tersebut pihaknya “berupaya supaya capaian kinerja kami bisa segera 100 persen”.

Tantangan dalam Mencapai Target

Meskipun target sangat besar, realisasi penerima Penerima MBG di Kabupaten Malang masih terhambat oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah jumlah SPPG yang belum mencapai target operasional. Hal ini membuat distribusi makanan bergizi ke peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita tidak berlangsung secara optimal.

Selain itu, pelaksanaan program di lapangan masih membutuhkan dukungan dalam hal logistics, ketersediaan bahan baku, standar operasional penyajian makanan, serta pengawasan kualitas dapur MBG. Semua ini menjadi bagian dari upaya agar Penerima MBG di Kabupaten Malang bisa meningkat signifikan.

Pengembangan SPPG sebagai Wadah Pelaksanaan

SPPG merupakan unit operasional penting dalam program ini. Penerima MBG di Kabupaten Malang akan mendapatkan layanan lewat dapur-dapur khusus, distribusi makanan siap saji, maupun paket gizi sesuai standar yang ditetapkan. Pemerintah daerah dan BGN melakukan koordinasi untuk mempercepat terbentuknya SPPG di seluruh kecamatan.

Kepala DKP Kabupaten Malang mengungkapkan bahwa untuk mempercepat capaian Penerima MBG di Kabupaten Malang, selain pembentukan SPPG, juga dilakukan upaya peningkatan kerjasama dengan UMKM dan BUMDes dalam penyediaan makanan bergizi. Hal ini diharapkan mendorong partisipasi lokal serta memperkuat rantai pasok program.

Data Realisasi dan Capaian

Hingga awal Agustus 2025, jumlah Penerima MBG di Kabupaten Malang baru 37.305 orang. Kemudian pada awal September meningkat menjadi 114.474 orang. Kemajuan berikutnya hingga 22 Oktober mencatat 201.272 penerima. Angka ini mencerminkan progres, namun masih jauh dari target besar program.

Dari perspektif cakupan, Penerima MBG di Kabupaten Malang merupakan kelompok yang sangat luas — mulai dari peserta didik sampai kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pemerintah menargetkan program ini akan menyentuh hampir 700 ribu orang sekaligus memperkuat kualitas gizi dan sumber daya manusia daerah.

Manfaat Program bagi Sasaran

Program ini dirancang bukan hanya untuk memenuhi asupan gizi harian, tetapi juga memperkuat konsumsi rutin makanan bergizi antar kelompok sasaran. Dengan meningkatnya Penerima MBG di Kabupaten Malang, diharapkan dampaknya terasa dalam peningkatan kualitas pendidikan (karena peserta didik lebih sehat dan fokus), serta penurunan stunting dan masalah gizi lainnya di kelompok ibu dan balita.

Fokus pada Kualitas dan Keamanan Pangan

Sebagai penguatan aspek EEAT (Expertise, Experience, Authoritativeness, Trustworthiness), pemerintah daerah menegaskan pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam setiap tahap penyelenggaraan Penerima MBG di Kabupaten Malang — mulai dari perencanaan menu, pengadaan bahan baku, proses memasak, hingga pengemasan dan distribusi. Atas dasar ini, kualitas dan keamanan pangan menjadi aspek fundamental dalam mendorong kepercayaan masyarakat terhadap keberlanjutan program.

Kesempatan Pelibatan Komunitas dan Sektor Swasta

Untuk mempercepat pencapaian target, pemda juga membuka ruang bagi sektor swasta dan komunitas lokal untuk ikut berkontribusi. Misalnya pelibatan UMKM untuk suplai bahan makanan, BUMDes untuk dapur lokal, dan komunitas masyarakat untuk monitoring pelaksanaan. Keterlibatan luas ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat ekosistem Penerima MBG di Kabupaten Malang secara inklusif.

Dengan seluruh strategi tersebut, fokus utama sekarang adalah mempercepat pembentukan SPPG yang tersisa, memastikan distribusi tepat sasaran, serta meningkatkan jumlah Penerima MBG di Kabupaten Malang agar target besar dari BGN bisa terealisasi.

Baca Juga:Pemkot Malang Gelar Kegiatan Sosialisasi KUR Perumahan dan FLPP