infomalang.com/ – Indonesia resmi melakukan Penyesuaian Target Emisi 2035, menandai perubahan penting dalam strategi iklim nasional.Keputusan ini diambil setelah pemerintah menilai perlunya langkah realistis dalam mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Eniya Listiani Dewi, menegaskan bahwa perubahan ini bukan bentuk kemunduran, melainkan penyesuaian strategi agar lebih efektif.
Dalam pernyataannya, Eniya menjelaskan bahwa pemerintah tengah memperkuat kolaborasi internasional untuk mendukung Penyesuaian Target Emisi 2035.Langkah tersebut akan tercermin dalam pembaruan dokumen Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (NDC) yang akan disampaikan pada KTT Iklim COP 30 di Brasil.Ia menegaskan, upaya ini bertujuan untuk memastikan semua sumber energi dioptimalkan untuk menekan emisi secara berkelanjutan.
Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Menteri No. 10/2025 tentang peta jalan transisi energi nasional.
Peta jalan ini mengatur penghentian dini pembangkit listrik tenaga batu bara dan peningkatan peran sumber energi terbarukan, termasuk nuklir.Melalui kebijakan ini, Penyesuaian Target Emisi 2035 diharapkan menjadi tonggak baru menuju transisi energi yang adil dan terukur.
Tantangan Menuju Energi Bersih dan Efisiensi Nasional
Meski kebijakan Penyesuaian Target Emisi 2035 menunjukkan keseriusan pemerintah, berbagai tantangan masih menghadang.Salah satunya adalah keterbatasan dalam pengembangan jaringan transmisi hijau dan adopsi teknologi energi pintar.Selain itu, proporsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional baru mencapai 16 persen, masih jauh dari target 23 persen.
Pemerintah mengakui bahwa kemajuan tersebut belum memuaskan, namun terdapat tren positif dengan kenaikan dua digit dibanding tahun sebelumnya.Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, terus berupaya menyeimbangkan kebutuhan energi dengan komitmen terhadap lingkungan.Namun, lambatnya peningkatan kapasitas energi hijau masih menjadi kendala dalam mencapai tujuan iklim jangka panjang.
Untuk mempercepat capaian Penyesuaian Target Emisi 2035, pemerintah menurunkan target energi terbarukan nasional menjadi 17–19 persen pada 2025.Langkah ini diambil agar lebih sesuai dengan kondisi lapangan tanpa mengabaikan semangat transisi energi bersih.Selain itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) turut berperan penting dalam mendukung kebijakan baru tersebut.
Baca Juga:Bea Cukai Malang Gagalkan Pengiriman 240 Ribu Batang Rokok Ilegal Bernilai Rp356 Juta
PLN menargetkan energi terbarukan mampu menyumbang 34,3 persen bauran energi nasional hingga akhir 2034.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 memperkirakan tambahan kapasitas listrik sebesar 69,5 gigawatt.Dari jumlah itu, sekitar 61 persen atau 42,6 gigawatt akan berasal dari sumber energi terbarukan sebagai bagian dari Penyesuaian Target Emisi 2035.
Menakar Dampak dan Peluang dari Kebijakan Baru
Keputusan melakukan Penyesuaian Target Emisi 2035 memunculkan perdebatan antara efisiensi ekonomi dan tanggung jawab lingkungan.Sebagian pihak menilai langkah ini menunda aksi nyata terhadap perubahan iklim, namun pemerintah menegaskan pentingnya kesiapan infrastruktur.Fokus saat ini adalah memastikan bahwa pembangunan energi terbarukan berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Eniya, Penyesuaian Target Emisi 2035 menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengembangkan inovasi teknologi bersih.Pemerintah berharap adanya investasi baru di sektor energi terbarukan, termasuk tenaga surya, angin, dan nuklir kecil modular.Dengan dukungan internasional, langkah ini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam peta transisi energi global.
Selain itu, penyesuaian target juga diharapkan mampu menciptakan keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.Pendekatan ini dianggap lebih rasional dibanding target yang sulit dicapai dalam waktu singkat.Dengan demikian, Penyesuaian Target Emisi 2035 bukan sekadar kebijakan administratif, tetapi strategi nasional menuju masa depan hijau.
Dalam konteks global, Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga kontribusinya terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.Pemerintah juga menegaskan bahwa meskipun jadwal bergeser, arah kebijakan menuju net zero emission pada 2060 tetap tidak berubah.Melalui kerja sama lintas sektor, Penyesuaian Target Emisi 2035 diharapkan menjadi momentum transformasi energi bersih di Indonesia.
Penyesuaian Target Emisi 2035 menggambarkan langkah realistis pemerintah dalam menghadapi tantangan iklim global.
Kebijakan ini menyeimbangkan antara ambisi lingkungan dan kebutuhan ekonomi demi keberlanjutan jangka panjang.
Dengan strategi tepat dan kolaborasi internasional, Indonesia berpeluang besar menjadi contoh sukses transisi energi di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga:Trade Expo Indonesia 2025 Siap Digelar, Momentum Emas Promosi Produk Nasional ke Pasar Dunia















