infomalang.com/ MALANG – Dalam momentum perayaan Hari Jadi ke-63, Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan lansia. Melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan yang digelar di Gedung Malang Creative Center (MCC), organisasi ini memperkuat arah geraknya dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya para purna abdi negara.
PWRI Gelar Bimtek untuk Penguatan Organisasi
Mengusung tema nasional “Dengan Semangat Merah Putih, PWRI Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Lansia Menuju Indonesia Emas,” kegiatan ini menyasar optimalisasi tata kelola organisasi, inovasi program sosial, serta penguatan peran aktif dalam pembangunan daerah.
Bimtek diikuti oleh seluruh anggota dari berbagai latar belakang profesi yang telah memasuki masa pensiun, mulai dari mantan ASN, guru, hingga tokoh masyarakat. Kehadiran mereka mencerminkan tekad bersama untuk tetap produktif dan berdaya guna di tengah masyarakat.
Apresiasi untuk Kiprah Para Wredatama
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Kota Malang, M. Sailendra, yang hadir mewakili Wali Kota Malang, menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi yang terus berlanjut meski para anggotanya telah purna tugas.
“Pengabdian para Wredatama tak pernah pudar. Justru di masa pensiun, semangat mereka menjadi pilar penting bagi kemajuan Kota Malang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kelembagaan organisasi agar tetap adaptif dan relevan dengan dinamika pembangunan saat ini. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi wadah mempererat kebersamaan, tukar pengalaman, serta merancang program kerja yang berkelanjutan.
DPRD Dukung Layanan untuk Lansia
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi para pensiunan yang tergabung dalam organisasi ini.
“Mereka berkarya dalam senyap, namun dampaknya besar. Pengabdian panjenengan tidak akan pernah kedaluwarsa,” ungkapnya.
Menurutnya, peran para anggota sangat penting karena menjadi sumber inspirasi dan teladan bagi generasi muda. Mereka tetap aktif berbagi pengalaman, pemikiran, serta nilai-nilai kebangsaan.
Perluasan Keanggotaan dan Inovasi Program
Ketua organisasi, Wasto, menyampaikan terima kasih atas dukungan dana hibah dari Pemerintah Kota Malang. Bantuan ini memungkinkan kegiatan pemberdayaan pensiunan ASN berjalan dengan baik dan menyentuh langsung kebutuhan para lansia.
“Kami mengajak para pensiunan yang belum tergabung untuk ikut serta. Masih banyak yang belum mengetahui keberadaan serta manfaat besar dari wadah ini,” katanya.
Organisasi ini juga membuka ruang kolaborasi lebih luas dengan komunitas, sektor swasta, hingga lembaga pendidikan untuk merancang program-program yang bersifat partisipatif dan berdampak langsung.
Baca Juga : 7 Rekomendasi Tempat Ngopi Pagi di Malang yang Super Cozy dan Instagramable!
Penghargaan dan Harapan Menuju Indonesia Emas
Sebagai bentuk penghargaan, Piagam Wredatama Nugraha Utama diberikan kepada Wali Kota dan Ketua DPRD atas dukungan dan perhatian mereka. Sedangkan Wredatama Nugraha Pertama dianugerahkan kepada sepuluh anggota aktif yang telah menunjukkan dedikasi tinggi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah dan Ketua tingkat provinsi, mencerminkan adanya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem yang ramah lansia.
Organisasi ini berkomitmen menjadi lebih dari sekadar tempat bersilaturahmi. Ke depan, fokus akan diarahkan pada penyuluhan kesehatan, pelatihan kewirausahaan ringan, hingga pendampingan psikologis bagi anggotanya.
Langkah ini mendukung visi nasional Indonesia Emas 2045, yang menempatkan kesejahteraan seluruh warga negara, termasuk lansia, sebagai fondasi utama pembangunan. Informasi lebih lanjut tentang program PWRI secara nasional juga tersedia di situs resmi PWRI Pusat. Meski usia terus bertambah, semangat untuk terus memberi manfaat tetap menyala.
Baca Juga : Indonesia Rugi Rp500 Triliun per Tahun Akibat Impor Minyak 1 Juta Barel per Hari















