Pertumbuhan transaksi kartu kredit di Indonesia melambat signifikan di awal tahun 2025. Ketua Umum Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), Suharto Nur Cahyo, mengungkapkan data yang mengejutkan: pertumbuhan transaksi hanya mencapai 6% (yoy), jauh di bawah angka 10% (yoy) yang tercatat pada tahun 2024. Kondisi ini terjadi di tengah perlambatan ekonomi nasional yang berada di bawah 5% pada Kuartal I-2025.
Penurunan ini, menurut Suharto, tidak terlepas dari kehati-hatian masyarakat dalam berbelanja. Nasabah, terutama mereka yang memiliki limit kartu kredit di bawah Rp 10 juta, cenderung menahan diri untuk bertransaksi. Mereka lebih selektif dan prioritas pengeluaran menjadi lebih terukur di tengah ketidakpastian ekonomi.
Baca Juga: IHSG Meroket 16%! Rekor Baru di Depan Mata?
"Perlambatan ini menunjukkan adanya tren penurunan daya beli masyarakat," ujar Suharto dalam wawancara di program Power Lunch (Rabu, 07/05/2025). Ia menambahkan bahwa kondisi ekonomi global yang bergejolak turut memberikan dampak signifikan terhadap perilaku konsumen dalam menggunakan kartu kredit.
Wawancara lengkap dengan Suharto Nur Cahyo dapat disaksikan kembali di tayangan Power Lunch, infomalang.com/. Analisis lebih mendalam mengenai dampak perlambatan transaksi kartu kredit terhadap perekonomian Indonesia pun dibahas secara detail dalam program tersebut. Pertanyaannya, apakah ini pertanda ekonomi Indonesia akan semakin sulit? infomalang.com/ akan terus memantau perkembangannya.
Baca Juga: Rugi Fantastis! Pan Brothers Terjun Bebas US$ 436 Juta!
