infomalang.com/ – Presiden Prabowo Subianto kembali menyoroti Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025). Ia mengklaim aset negara yang dikelola Danantara telah mencapai angka fantastis.
"Saudara-saudara, Danantara ini luar biasa. Kita tak menyadari kekayaan kita sendiri," ujar Prabowo. Ia mengungkapkan, setelah konsolidasi, aset yang dikelola Danantara mencapai US$ 982 miliar. Namun, Prabowo menyebut angka tersebut masih konservatif, karena masih ada aset lain yang belum tercatat.

Sebagai contoh, Prabowo menunjuk Kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Ia mengaku mendapat informasi dari seorang pengusaha 10 tahun lalu bahwa nilai GBK mencapai US$ 25 miliar. “Sekarang mungkin sudah US$ 30 miliar,” kata Prabowo, seraya menanyakan konfirmasi kepada CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani. Dengan tambahan nilai GBK, aset Danantara pun melampaui US$ 1 triliun.
Baca juga: Laba Bukit Asam Anjlok! Apa Penyebabnya?
Prabowo juga menyoroti kurangnya pemahaman para pemimpin sebelumnya terkait aset negara. Ia bahkan menuding adanya praktik “penyembunyian aset” oleh beberapa birokrat. “Aset disembunyikan, sampai berganti menteri dan presiden pun tak jelas,” kecamnya. Pengelolaan GBK selama puluhan tahun pun disebutnya tidak transparan.
Baca juga: Kolaborasi Raksasa! Bank Mega Syariah Suntik Dana Ratusan Miliar!
Selain GBK, Prabowo juga menyebut aset negara di Kemayoran seluas lebih dari 400 hektare, yang diperkirakan bernilai US$ 40 miliar. Dengan tambahan aset Kemayoran, nilai total aset negara yang dikelola Danantara diperkirakan mencapai US$ 1,04 triliun. “Belum lagi aset-aset lain di seluruh Indonesia,” tegas Prabowo. Pernyataan ini tentu saja mengejutkan dan menimbulkan pertanyaan besar tentang potensi kekayaan negara yang selama ini belum tergali secara maksimal.















