Breaking

Rahasia Sukses Bentoel: Mimpi di Makam dan Ubi Talas!

infomalang.com/ – Perusahaan rokok legendaris Bentoel, yang pernah menjadi pemain terbesar ketiga di industri rokok Indonesia, menyimpan kisah unik di balik kesuksesannya. Berdiri sejak era 1930-an di Malang oleh Ong Hok Liong dan Tjoa Sioe Bian, perusahaan yang awalnya bernama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong ini mengalami beberapa kali pergantian nama, dari Hien An Kongsie hingga akhirnya menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel pada tahun 1954. Awalnya memproduksi rokok dengan merek tjap Burung, tjap Klabang, dan Djeroek Manis, Bentoel kemudian mengalami perkembangan pesat, mencapai jumlah karyawan hingga 3.000 orang sebelum tahun 1960.

Perubahan nama menjadi Bentoel ternyata berawal dari sebuah mimpi. Saat berziarah di dekat makam Mbah Djugo di sekitar Gunung Kawi pada tahun 1954, Ong Hok Liong bermimpi melihat ubi talas. Setelah menanyakan arti mimpinya kepada juru kunci makam, ia mendapat petunjuk untuk mengganti nama pabriknya. Nama "bentul" (ubi talas dalam bahasa Jawa), yang kala itu sering ditulis "Bentoel", pun dipilih. Perubahan nama ini diyakini membawa keberuntungan bagi perusahaan. "Ketika dia (Ong Hok Liong) meninggal pada tahun 1967 dia adalah seorang multi jutawan dan Bentoel telah tumbuh menjadi rokok pribumi terbesar kedua di Indonesia," tulis George Quinn dalam Bandit Saints of Java (2019).

Rahasia Sukses Bentoel: Mimpi di Makam dan Ubi Talas!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Kesuksesan Bentoel berlanjut hingga generasi penerus, di bawah kepemimpinan Budhiwijaya Kusumanegara, anak pendiri perusahaan. Namun, pada era 1980-an, perusahaan menghadapi krisis keuangan dengan utang yang membengkak hingga US$ 350 juta. Hal ini mengakibatkan pelepasan 70% saham keluarga Ong Hok Liong, dan akhirnya Bentoel beralih kepemilikan ke tangan Peter Sondakh dan Rajawali Wira Bhakti Utama. Pada tahun 1997, aset Bentoel dilimpahkan ke PT Bentoel Prima, dan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel dibubarkan. PT Bentoel Prima kemudian bertransformasi menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2000, dan kini mayoritas sahamnya dipegang oleh British American Tobacco. Kisah inspiratif sekaligus penuh liku ini menjadi bukti perjalanan panjang dan penuh dinamika sebuah perusahaan rokok legendaris di Indonesia.

Leave a Comment