Breaking

Rel Kereta Api Malang-Blitar Terdampak Longsor, Perjalanan KA Terhambat

Tanah longsor kembali mengganggu jalur kereta api (KA) di antara Stasiun Pohgajih dan Stasiun Kesamben, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Insiden yang terjadi pada Minggu (1/12/2024) ini menyebabkan sejumlah perjalanan KA di jalur Malang-Blitar terganggu.

“Saat ini, KAI Daop 8 Surabaya terus berupaya menangani prasarana jalur kereta api untuk normalisasi,” ujar Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Minggu (1/12/2024).

Rangkaian Gangguan Akibat Cuaca Ekstrem

Luqman menjelaskan, lintasan kereta api di Kabupaten Blitar mengalami tiga kali gangguan akibat cuaca buruk.

  1. Banjir pada Sabtu (30/11/2024) di KM 93+2/3 pukul 18.45 WIB.
  2. Longsor di KM 87+855 pada malam yang sama pukul 21.45 WIB.
  3. Longsor kembali terjadi pada Minggu pagi (1/12/2024) di KM 93+6/7 pukul 07.57 WIB.

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Blitar menjadi penyebab utama longsor yang menimbun jalur KA tersebut.

Baca Juga : Parkir Vertikal di Eks DLH Kota Malang Ditargetkan Beroperasi Januari 2025

Upaya Penanganan dan Normalisasi

KAI Daop 8 Surabaya telah berhasil mengatasi longsoran di jalur Pohgajih-Kesamben. Namun, demi keselamatan perjalanan KA dan penumpang, kecepatan kereta masih dibatasi hingga 10 km/jam, jauh dari kecepatan normal 60 km/jam.

Tim dari KAI Daop 8 Surabaya mengerahkan ratusan tenaga bantuan dan alat berat untuk pembersihan tanah longsor, penguatan pondasi rel menggunakan trucuk bambu dan karung tanah, serta pembuatan saluran air guna mencegah kerusakan lebih lanjut.

“Kami juga telah mempercepat pengiriman Alat Material Untuk Siaga (AMUS) untuk memulihkan jalur secepat mungkin,” tambah Luqman.

Permohonan Maaf KAI Daop 8 Surabaya

Atas gangguan ini, KAI Daop 8 Surabaya meminta maaf kepada pelanggan yang mengalami keterlambatan perjalanan. “Kami berusaha maksimal untuk menormalkan jalur KA agar perjalanan kembali lancar dan aman,” ujar Luqman.

Baca Juga : Mobil Tabrak Lampu Hias di Kayutangan Heritage Kota Malang