MALANG – Rendra Masdrajad Safaat menyampaikan apresiasinya atas peresmian Koperasi Merah Putih yang diresmikan secara nasional sebagai salah satu inisiatif penguatan ekonomi kerakyatan.
Dari 80.000 koperasi yang ada di Indonesia, sebanyak 57 koperasi saat ini telah menjadi bagian dari jaringan Koperasi Merah Putih.
Pembentukan koperasi ini dinilai menjadi momentum penting untuk memperkuat peran ekonomi berbasis komunitas di tengah ketimpangan ekonomi yang masih dirasakan sebagian masyarakat.
Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menjawab kebutuhan lapangan melalui pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Kehadiran Koperasi Merah Putih adalah langkah strategis untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Saya mengapresiasi semangat gotong royong yang menjadi landasan koperasi ini,” ujar Rendra.
Menurutnya, tujuan dari Koperasi Merah Putih sejalan dengan semangat pemberdayaan yang selama ini ia dorong. Koperasi ini diharapkan menjadi rumah bersama bagi pelaku UMKM, petani, nelayan, dan masyarakat kecil dalam mengakses pembiayaan, pelatihan, hingga pasar yang lebih luas.
Selain mendukung pemberdayaan ekonomi, koperasi ini juga diharapkan mampu memperkuat jaringan sosial dan solidaritas antaranggota.
Dengan demikian, koperasi bukan hanya menjadi tempat usaha bersama, tetapi juga wadah membangun kekuatan kolektif yang berbasis pada nilai kebersamaan.
Meskipun begitu, Rendra mengingatkan agar koperasi ini tidak hanya semangat di awal. Ia berharap semangat tersebut terus terjaga dalam pelaksanaan nyata di lapangan.
Baca Juga: Rendra Masdrajad Safaat Dorong Optimalisasi Anggaran Seiring Kenaikan Pendapatan Daerah
“Kita sudah terlalu sering melihat koperasi yang hanya ramai saat peresmian, tetapi mandek dalam pelaksanaan. Maka Koperasi Merah Putih harus benar-benar berkomitmen pada keberlanjutan dan manfaat nyata untuk anggota,” tegasnya.
Ia pun memberikan beberapa masukan strategis agar koperasi ini tidak bernasib sama seperti banyak koperasi sebelumnya yang gagal karena salah kelola dan minim transparansi.
Masukan strategis tersebut terdiri dari koperasi harus memiliki rencana bisnis yang jelas, sistem pelaporan keuangan yang transparan, serta manajemen yang terbuka terhadap kritik dan evaluasi.
Selain itu, penting juga untuk melibatkan anggota secara aktif dalam pengambilan keputusan, agar mereka merasa memiliki dan turut bertanggung jawab atas keberlangsungan koperasi.
Ia juga menekankan pentingnya pendampingan dan pengawasan berkala dari pemerintah maupun lembaga terkait. Hal ini untuk memastikan koperasi tetap berjalan pada jalurnya serta dapat dievaluasi secara berkala dalam hal kinerja dan pelayanan kepada anggota.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kunci kesuksesan koperasi terletak pada tiga hal utama, yaitu manajemen yang profesional, akuntabilitas kepada anggota, serta kemampuan beradaptasi dengan perkembangan digital.
“Jika koperasi ini dikelola secara profesional, mampu mempertanggungjawabkan setiap langkah kepada anggotanya, dan tidak alergi terhadap digitalisasi, maka saya optimis Koperasi Merah Putih bisa jadi contoh keberhasilan koperasi modern di Indonesia,” pungkasnya.
Baca Juga: Rendra Masdrajad Safaat Apresiasi Perjuangan Atlet Kota Malang di Porprov 2025















