MALANG – Momentum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi refleksi penting bagi Rendra Masdrajad Safaat. Salah satu bentuk refleksi tersebut dapat terlihat dari beragam fenomena yang ramai di masyarakat, mulai dari lomba-lomba khas 17 Agustus, hiasan gapura berwarna merah putih, hingga berbagai kreativitas yang lekat dengan nuansa Agustus Core.
Rendra menilai bahwa semangat kebangsaan dapat muncul dalam berbagai bentuk ekspresi masyarakat, termasuk melalui kreativitas khas perayaan kemerdekaan. Ia berharap kreativitas ini tetap dibarengi dengan pemaknaan yang mendalam terhadap perjuangan kemerdekaan.
Hal ini dikarenakan ia optimistis bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045 yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto dapat terwujud. Menurutnya, kolaborasi seluruh elemen bangsa, baik pemerintah maupun masyarakat, akan menjadi kunci keberhasilan pencapaian visi tersebut.
“Saya melihat semangat kebangsaan bisa hadir dalam berbagai bentuk, termasuk melalui tradisi Agustusan, asalkan tetap dimaknai dengan kesadaran akan perjuangan kemerdekaan. Saya optimistis cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud melalui kolaborasi seluruh elemen bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rendra sebagai Alumni SMK Telkom Malang menceritakan bahwa dirinya pernah merasakan kehormatan sebagai anggota Paskibraka Kota Madya Malang pada tahun 1998. Saat itu, proses seleksi Paskibraka dilakukan melalui tahap awal di masing-masing SMA/K, dengan memilih 2–5 perwakilan terbaik dari setiap sekolah.
Baca Juga: Rendra Masdrajad Safaat Dengarkan Aspirasi Warga Saat Reses, Siap Terima Laporan 24 Jam
Tes pertama berlangsung di sekolah masing-masing, kemudian para perwakilan dikumpulkan di arena latihan, yang saat itu berada di Lapangan Rampal, untuk menjalani penentuan akhir. Rendra berhasil lolos bersama lima rekannya dan terpilih mewakili SMK Telkom bertugas di Balai Kota Malang.
“Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari Paskibraka Kota Madya Malang pada tahun 1998, mewakili SMK Telkom setelah melalui proses seleksi yang ketat dari tingkat sekolah hingga penentuan akhir di Lapangan Rampal,” lanjutnya.
Rendra menilai peringatan 17 Agustus menjadi momen tepat bagi generasi muda untuk menguatkan tekad dan peran mereka demi Indonesia Emas 2045. Pengalamannya sebagai Paskibraka mengajarkannya pentingnya disiplin, kerja sama, dan semangat kebangsaan yang perlu dijaga untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Ia juga mengakui bahwa meskipun kondisi masyarakat saat ini menghadapi berbagai tantangan, optimisme harus terus dijaga. Menurutnya, kesulitan yang ada justru dapat menjadi batu loncatan menuju kemajuan, dengan satu syarat, yaitu masyarakat tidak boleh kehilangan semangat.
“Seperti saya yang dulu terpilih menjadi anggota Paskibraka Kota Malang tahun 1998, saya yakin semangat, kerja keras, dan optimisme anak muda akan membawa Indonesia meraih Indonesia Emas 2045 yang maju, adil, dan makmur.” pungkasnya.















