Breaking

Rendra Masdrajad Safaat Soroti Penurunan Pengunjung Pasar Oro-Oro Dowo Imbas Sistem Satu Arah

MALANGRendra Masdrajad Safaat menyoroti dampak kebijakan sistem satu arah di kawasan Pasar Oro-Oro Dowo yang mulai diberlakukan sejak awal Agustus 2025. Menurutnya, penurunan jumlah pengunjung hingga 30 persen menjadi indikator bahwa kebijakan tersebut perlu dikaji ulang secara menyeluruh.

Berdasarkan pemberitaan yang beredar, sistem satu arah yang diberlakukan di ruas Jalan Merbabu-Jalan Guntur dan sekitarnya merupakan bagian dari penataan lalu lintas menyambut program Car Free Day (CFD) di Jalan Ijen. Namun, dampaknya justru membuat pengunjung pasar, khususnya pengguna mobil kesulitan menemukan titik parkir yang terjangkau dan strategis.

“Saya kira ini perlu dikaji ulang. Kalau sistem satu arah justru bikin pengunjung bingung dan enggan datang, apalagi lahan parkirnya makin terbatas, ya jelas menurunkan minat orang belanja ke pasar,” ujar Rendra.

Baca Juga: Rendra Masdrajad Safaat Kritisi Pengurangan Rencana Lantai Parkir Kayutangan

Ia menilai penataan parkir seharusnya menjadi prioritas utama sebelum merekayasa lalu lintas secara luas. Menurutnya, sumber kemacetan di sekitar pasar sejak lama adalah parkir liar yang tidak tertib. Bila hal ini tidak diselesaikan terlebih dahulu, kebijakan apapun justru bisa menambah keruwetan.

“Penataan parkir yang lebih tertib serta pengaturan arus kendaraan yang jelas bisa menjadi kunci agar kawasan pasar tetap nyaman diakses. Saya rasa, evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan ini akan sangat bermanfaat, bukan hanya soal arah jalannya, tapi juga bagaimana keseluruhan alurnya bisa lebih efektif dan ramah bagi pengunjung,” lanjutnya.

Rendra juga mendorong agar Pemerintah Kota Malang tidak berhenti pada solusi jangka pendek, melainkan segera merealisasikan sistem transportasi umum (transum) yang memadai dan terintegrasi. Hal ini penting untuk mendukung kenyamanan akses ke pusat-pusat ekonomi rakyat seperti pasar tradisional.

“Transportasi umum yang terintegrasi harus segera diwujudkan, bukan cuma jadi wacana dari tahun ke tahun. Dan masyarakat juga perlu tertib, karena penataan nggak akan berhasil kalau semua hanya bergantung ke pemerintah,” pungkasnya.

Baca Juga: Rendra Masdrajad Safaat Soroti 30 Siswa SMK di Kota Malang Drop Out