Breaking

Rendra Masdrajad Safaat Ucapkan Selamat kepada Dr. Budiyono Santoso atas Pengukuhan Gelar Doktor di UIN Maliki Malang

Malang – Anggota DPRD Kota Malang dari Komisi C Fraksi PKS, Haji Rendra Masdrajad Safaat, menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada Dr. Budiyono Santoso atas pengukuhannya sebagai doktor ke-691 di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.

Pengukuhan tersebut berlangsung pada Rabu, 30 April 2025, dalam sidang terbuka promosi doktor di kampus Pascasarjana UIN Maliki Malang.

Dalam pernyataannya, Rendra menyatakan bahwa pencapaian Dr. Budiyono merupakan kontribusi penting bagi pengembangan ekonomi syariah dan kewirausahaan berbasis pesantren di Indonesia.

Ia menilai, gagasan TAWADHU dan pendekatan Fenomenologi Islam Plus yang diusung dalam disertasi Dr. Budiyono dapat menjadi model inspiratif bagi pengembangan ekonomi umat.

“Selamat kepada Dr. Budiyono Santoso atas gelar doktor yang diraih. Gagasan TAWADHU dan pendekatan Fenomenologi Islam Plus yang beliau kembangkan adalah kontribusi nyata dalam membangun ekosistem kewirausahaan pesantren yang berkarakter dan berkelanjutan,” ujar Rendra.

Disertasi Dr. Budiyono yang berjudul “Nilai-Nilai Pesantren Entrepreneurship” menghadirkan dua konsep utama: TAWADHU sebagai akronim dari Tarbiyah (pendidikan), Wathaniyah (nasionalisme), Dakwah (penyiaran nilai Islam), Hamasatul Jihad (semangat perjuangan), dan Uswah (keteladanan); serta pendekatan Fenomenologi Islam Plus yang menggabungkan paradigma postpositivistik dengan nilai-nilai Islam dalam riset kualitatif.

Rendra berharap, karya ilmiah Dr. Budiyono dapat menjadi rujukan bagi pengembangan ekonomi pesantren yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga menekankan nilai-nilai spiritual dan sosial.

Ia juga mengajak para akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk mendukung implementasi konsep tersebut dalam kehidupan nyata.

“Semoga ilmu dan gagasan yang telah dikembangkan dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat, khususnya dalam memperkuat peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat,” tambahnya.

Pengukuhan Dr. Budiyono dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, pengusaha, tokoh pesantren, dan perwakilan ormas Islam. Acara tersebut juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, yang menunjukkan antusiasme terhadap kontribusi ilmiah yang dihasilkan.