Breaking

Resmi! Pasar Induk Among Tani Masuk Aset Pemkot Batu Rp170,72 Miliar

Infomalang – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu resmi menambah daftar aset penting daerah dengan menerima hibah Pasar Induk Among Tani senilai Rp170,72 miliar. Pasar modern yang menjadi pusat distribusi hasil pertanian ini kini sepenuhnya berada di bawah pengelolaan Pemkot Batu setelah melalui proses administrasi panjang sejak 2021.

Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) dilakukan pada Selasa (23/9/2025) di Kantor Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta Selatan.

Wali Kota Batu Nurochman hadir langsung bersama Dirjen Cipta Karya, Dewi Chomistriana. Penandatanganan BAST ini menandai peralihan kepemilikan dari pemerintah pusat kepada Pemkot Batu.

Proyek Strategis Sejak 2021

Pasar Induk Among Tani dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp166 miliar. Proyek dimulai pada 2021 dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2023. Meski sudah beroperasi, proses hibah memerlukan evaluasi administrasi dan persetujuan Kementerian Keuangan. Setelah melalui tahap verifikasi yang ketat, pasar yang berdiri megah di jantung Kota Batu itu akhirnya resmi tercatat sebagai aset milik daerah.

Dengan nilai perolehan Rp170,72 miliar, Pasar Induk Among Tani kini menjadi salah satu aset daerah terbesar. Status kepemilikan ini memberi kewenangan penuh bagi Pemkot Batu untuk mengelola, memelihara, dan mengembangkan pasar agar terus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Dukungan untuk Ekonomi dan UMKM

Dalam sambutannya, Wali Kota Nurochman menyebut serah terima hibah ini sebagai momen penting bagi Kota Batu. “Alhamdulillah, serah terima ini adalah langkah besar untuk masyarakat. Kini Pemkot dapat mengalokasikan anggaran perawatan dan pemeliharaan secara mandiri sehingga pasar bisa terus memberi manfaat,” ujarnya.

Nurochman juga berharap dukungan pemerintah pusat tidak berhenti di sini. Ia menargetkan pembangunan fasilitas publik lain seperti sport center dan mall UMKM agar Kota Batu semakin kompetitif di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. “Dengan fasilitas baru, kita bisa memperkuat layanan publik dan menumbuhkan aktivitas ekonomi, sekaligus menciptakan ruang kreatif yang bermanfaat bagi warga,” tambahnya.

Dewi Chomistriana menegaskan hibah ini bukan hanya simbolik, tetapi bagian dari strategi jangka panjang pengembangan wilayah. “Pasar Induk Among Tani diharapkan berfungsi optimal sebagai pusat distribusi hasil pertanian sekaligus penggerak ekonomi masyarakat,” jelasnya. Ia juga menyatakan kesiapan Kementerian PUPR mendukung pembangunan fasilitas publik lain di Kota Batu.

Pusat Distribusi Hasil Pertanian

Pasar Induk Among Tani sejak awal dirancang sebagai sentra distribusi produk pertanian unggulan Kota Batu. Kota yang dikenal dengan apel, sayuran, dan produk hortikultura lainnya ini membutuhkan infrastruktur pasar modern agar rantai pasok lebih efisien. Keberadaan pasar ini diharapkan memperlancar transportasi, logistik, dan mempermudah pemasaran produk UMKM lokal.

Selain menjadi pusat perdagangan, pasar ini juga dirancang ramah wisata. Pengunjung dapat menikmati area yang bersih dan tertata dengan fasilitas modern, berbeda dari pasar tradisional pada umumnya. Hal ini diharapkan menarik wisatawan sekaligus meningkatkan daya saing sektor pariwisata Batu.

Manfaat Ekonomi Jangka Panjang

Pengalihan aset ini memberi peluang bagi Pemkot Batu untuk melakukan inovasi pembiayaan. Dengan status kepemilikan resmi, pemerintah daerah bisa mengajukan program pemeliharaan dan pengembangan yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Langkah ini penting untuk menjaga kualitas bangunan sekaligus mengoptimalkan pendapatan asli daerah dari aktivitas perdagangan.

Baca Juga: 30 Sekolah Ikut Cerdas Cermat Guru SMP Malang 2025

Analis ekonomi lokal menilai, keberadaan pasar induk yang modern dapat mendorong pertumbuhan sektor hulu-hilir pertanian. Harga komoditas dapat lebih stabil karena distribusi lebih tertata, sementara petani mendapat akses langsung ke pedagang besar dan konsumen.

Dukungan Masyarakat dan Transparansi

Keberhasilan pemeliharaan pasar tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga partisipasi pedagang dan masyarakat. Pemkot Batu berencana mengadakan forum rutin dengan perwakilan pedagang untuk memastikan pengelolaan berjalan transparan dan efisien. “Kami ingin pasar ini menjadi contoh tata kelola aset daerah yang baik, dengan pelibatan masyarakat secara aktif,” tegas Nurochman.

Dukungan serupa juga diungkapkan Dewi Chomistriana. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha. “Sinergi menjadi kunci agar Pasar Induk Among Tani benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Menuju Kota Batu Berkelanjutan

Dengan kepemilikan resmi Pasar Induk Among Tani, Kota Batu menegaskan komitmennya sebagai kota pertanian dan wisata yang berkelanjutan. Pasar ini tidak hanya sarana jual-beli, tetapi juga simbol kemajuan tata kelola aset publik.

Pemkot Batu berencana mengembangkan program ramah lingkungan, seperti pengelolaan sampah terpadu dan penggunaan energi hemat, untuk mendukung visi kota hijau.

Baca Juga: 33 Event Spesial Meriahkan HUT ke-24 Kota Batu 2025

Pengamat pembangunan daerah menilai langkah hibah ini sebagai bukti nyata sinergi pemerintah pusat dan daerah. “Serah terima ini menjadi model pengelolaan aset publik yang bisa ditiru kota lain,” kata seorang akademisi ekonomi regional.

Dengan nilai Rp170,72 miliar, Pasar Induk Among Tani kini resmi menjadi kebanggaan Kota Batu. Pemkot Batu diharapkan dapat menjaga dan memaksimalkan potensinya sebagai pusat ekonomi, distribusi, dan wisata.

Serah terima ini bukan hanya pergantian status kepemilikan, tetapi juga awal baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.