Breaking

Revitalisasi Alun-Alun Merdeka Malang Ditarget Rampung Akhir Tahun, DLH dan Bank Jatim Siapkan Langkah Eksekusi

Proses revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang segera memasuki tahap pelaksanaan. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan seluruh dokumen administrasi kerja sama dengan Bank Jatim telah diselesaikan, dan pengerjaan fisik diharapkan bisa dimulai dalam waktu dekat. Targetnya, wajah baru alun-alun kebanggaan warga Malang ini sudah dapat dinikmati sebelum pergantian tahun 2025.

Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, menjelaskan bahwa perjanjian kerja sama (PKS) dengan Bank Jatim memang telah diperpanjang. Hal ini dilakukan seiring adanya pergantian pimpinan di Bank Jatim dan perlunya pembaruan isi perjanjian.

“PKS lama sudah diperbarui dan penandatanganan ulang telah dilakukan. Saat ini kami juga dalam pendampingan Kejaksaan Tinggi untuk memastikan beberapa pasal diperbaiki,” ujar Raymond, Kamis (14/8/2025).

Menurutnya, pemenang tender proyek sudah ditetapkan. Total anggaran revitalisasi mencapai sekitar Rp5 miliar, dan kini tinggal menunggu proses pelaksanaan. DLH bersama pihak Bank Jatim dijadwalkan melakukan pengecekan lapangan pekan depan untuk menentukan titik-titik yang akan dibangun.

Proyek ini akan memprioritaskan pembaruan di area air mancur, zona bermain anak, serta penerangan jalan umum (PJU). Namun, detail teknis pelaksanaan masih menunggu dokumen Detail Engineering Design (DED) dari pihak Bank Jatim.

Raymond mengakui bahwa dirinya belum melihat langsung rencana teknis PJU. Oleh karena itu, pada saat peninjauan nanti, DLH akan meminta salinan DED agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana dan standar teknis.

Terkait akses masyarakat, DLH belum memutuskan apakah alun-alun akan ditutup sepenuhnya atau hanya sebagian selama proses revitalisasi. Keputusan ini akan diambil setelah survei lokasi, dengan mempertimbangkan kenyamanan pengunjung dan kelancaran pengerjaan.

“Harapannya awal September pengerjaan bisa dimulai, sehingga target penyelesaian akhir tahun dapat tercapai,” tambah Raymond.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menyatakan bahwa Pemkot mendorong percepatan pelaksanaan proyek. Ia berharap proses fisik bisa dimulai setidaknya pada Agustus atau September, sehingga jadwal 3,5 bulan pengerjaan dapat dipenuhi.

“Kami ingin sebelum pergantian tahun, masyarakat sudah bisa menikmati wajah baru Alun-Alun Merdeka,” kata Erik.

Menurutnya, perbaikan akan dilakukan dengan tetap mempertahankan karakter cagar budaya alun-alun. Artinya, meskipun ada pembaruan elemen taman dan fasilitas publik, nilai historis dan estetika asli tidak akan diubah secara signifikan.

Baca Juga: Rendra Masdrajad Safaat Optimis Indonesia Emas 2045 Akan Tercapai, Terinspirasi dari Pengalamannya Sebagai Paskibraka 1998

Kerja sama revitalisasi ini telah disahkan melalui penandatanganan perjanjian antara Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Kepala Bank Jatim Kantor Cabang Malang, Wardoyo, pada 22 Juli 2025. Dalam perjanjian tersebut, ruang lingkup perbaikan meliputi penataan softscape (elemen tanaman dan lanskap) dan hardscape (elemen fisik seperti jalur pejalan kaki, bangku taman, dan fasilitas penunjang).

Pemkot telah menyerahkan lahan sementara kepada Bank Jatim melalui DLH, sehingga secara legal proyek sudah dapat dilaksanakan. Dengan semua proses administrasi rampung, kini fokus utama adalah memulai pengerjaan fisik.

Sebagai salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) utama di pusat kota, Alun-Alun Merdeka memiliki fungsi yang vital. Selain menjadi tempat rekreasi, alun-alun juga berperan sebagai sarana interaksi sosial, ruang untuk kegiatan keagamaan dan budaya, hingga tempat berolahraga bagi warga.

Dari sisi lingkungan, keberadaan RTH seperti alun-alun membantu mengendalikan suhu udara, meningkatkan kualitas udara, dan menjadi habitat bagi beberapa jenis vegetasi kota. Penataan yang baik dapat memberikan kenyamanan lebih bagi warga, sekaligus memperindah wajah kota.

Oleh karena itu, Pemkot Malang menegaskan komitmennya untuk menjaga dan mengembangkan ruang publik yang inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Proyek revitalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas fasilitas tanpa menghilangkan identitas historisnya.

Hingga pertengahan Agustus 2025, belum ada tanda-tanda pengerjaan di lapangan. Berdasarkan pantauan, seluruh area Alun-Alun Merdeka masih terbuka untuk umum dan belum terpasang papan informasi terkait revitalisasi. Meski demikian, Pemkot memastikan persiapan di balik layar terus berjalan.

Erik menegaskan, keterlambatan dimulainya proyek bukan karena kendala serius, melainkan karena kehati-hatian dalam mempersiapkan dokumen hukum dan teknis agar pengerjaan berjalan lancar.

Banyak warga Malang menantikan hasil pembaruan ini. Revitalisasi diharapkan tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga memperbaiki kenyamanan dan keamanan pengunjung. Dengan adanya perbaikan PJU, area bermain anak, dan air mancur, Alun-Alun Merdeka diharapkan menjadi lebih ramah keluarga dan menarik bagi wisatawan.

Jika proyek berjalan sesuai jadwal, awal tahun 2026 nanti warga sudah bisa menikmati suasana baru di pusat kota Malang, lengkap dengan fasilitas yang lebih modern namun tetap mempertahankan nilai sejarah.

Baca Juga: Pemkot Malang Lakukan Pemotongan Pohon di Jalan Soekarno Hatta, Lalin Terganggu Malam Hari