Sosok muda bernama Sahdan Arya Maulana tengah menjadi perbincangan hangat publik. Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, ia berhasil terpilih menjadi Ketua RT 07 RW 08 di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Keputusan warga memilihnya ternyata bukan tanpa alasan. Meski sempat diremehkan lantaran dianggap belum matang secara pengalaman, Sahdan mampu meraih kepercayaan mayoritas warga, bahkan mengalahkan pesaingnya yang jauh lebih tua. Dalam pemilihan yang digelar pada akhir Mei 2025, Sahdan meraih 126 suara dari 160 pemilih, sedangkan lawannya hanya mendapatkan 17 suara.
Sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta jurusan Teknik Industri, Sahdan dikenal tekun dan dekat dengan lingkungan tempat tinggalnya. Dalam sebuah wawancara pada Selasa, 15 Juli 2025, ia menceritakan bahwa pencalonannya sebagai Ketua RT sebenarnya sudah dipikirkan matang-matang. Bersama dua temannya yang kini menjadi sekretaris dan bendahara RT, mereka berembuk selama satu tahun sebelum pemilihan. Dorongan warga untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda akhirnya membuat Sahdan berani maju.
Pada awal masa jabatannya, banyak warga yang meragukan. “Memang awalnya yang tua-tua ada rasa tidak percaya. Mereka berpikir anak muda bisa apa. Tapi seiring waktu, kita tunjukkan dengan bukti nyata,” ujar Sahdan. Sejak resmi menjabat pada Mei 2025, ia mulai bergerak cepat untuk menjawab keluhan warga, khususnya soal infrastruktur lingkungan.
Gebrakan pertama Sahdan yang menuai apresiasi adalah proyek perbaikan jalan rusak di lingkungan RT 07. Jalan sepanjang 100 meter yang sering dilalui warga akhirnya dicor ulang hanya dalam waktu dua hari. Hebatnya, proyek itu dibiayai dari dana BOP (biaya operasional) RT yang selama ini tidak ia ambil sebagai “gaji”, ditambah hasil swadaya masyarakat. Total biaya yang dikeluarkan mencapai lebih dari Rp 20 juta. Aksi gotong royong itu diabadikan di akun TikTok pribadinya dan mendadak viral, membuat nama Sahdan dikenal sebagai ketua RT termuda dengan program kerja nyata.
Baca Juga: Motor Wajib E-Toll di Gerbang Karangkates Mulai 2026
Dalam kesempatan berbeda, Sahdan menjelaskan bahwa keputusan untuk mempercepat pengecoran jalan muncul setelah sebuah truk terguling dan merusak permukaan jalan. “Awalnya rencana pengecoran sebulan lagi, tapi karena ada insiden itu, malamnya langsung kita perbaiki,” katanya. Warga pun antusias membantu, mulai dari menyediakan konsumsi hingga ikut bergotong royong. Selain memperbaiki jalan, ia juga memimpin pemasangan CCTV untuk meningkatkan keamanan lingkungan, menggunakan dana pribadi dan iuran warga.
Tidak berhenti di situ, Sahdan memiliki visi besar bagi lingkungannya. Ia berharap proyek pembangunan di wilayahnya bisa terus berlanjut. Bila bantuan dari pemerintah belum turun, ia siap kembali menggalang swadaya masyarakat. Menurutnya, tugas seorang Ketua RT bukan hanya mengurus administrasi, melainkan juga memberi solusi konkret terhadap kebutuhan warga.
Kepedulian Sahdan ternyata didasari semangat untuk mengabdi. Ia lahir dan besar di lingkungan tersebut, tumbuh bersama warga yang kini ia layani. “Kita lahir di sini, besar bareng, sudah sepantasnya kita berkontribusi,” ujarnya penuh semangat. Ia juga mendorong anak muda lain untuk tidak takut mengambil peran. Menurutnya, Gen Z memiliki pemikiran yang luas dan lebih peka terhadap teknologi, sehingga bisa membawa pembaruan di tingkat paling bawah sekalipun.
Keberhasilannya memimpin 150 kepala keluarga dengan total lebih dari 700 jiwa membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berkontribusi. Sahdan bahkan mengungkapkan mimpinya untuk melanjutkan karier politik hingga suatu saat bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Kalau bukan kita, siapa lagi? Masa generasi tua terus. Gen Z juga harus ambil bagian,” tegasnya.
Cerita Sahdan Arya Maulana menjadi bukti nyata bahwa generasi muda mampu mengambil peran penting dalam pemerintahan tingkat akar rumput. Langkahnya yang cepat, transparansi penggunaan dana, serta keberanian memimpin warga, menjadi inspirasi bagi banyak orang. Harapan pun muncul agar semakin banyak anak muda yang berani tampil dan membawa perubahan positif di lingkungan masing-masing.
Baca Juga: Koperasi Randugading: Aset Rp 2,8 M, Jadi Percontohan Nasional!















