KEPANJEN – Dalam kurun waktu satu pekan, intensitas kebakaran di Kabupaten Malang dilaporkan meningkat signifikan.
Tercatat dua insiden besar yang terjadi dalam kurun 6 hingga 12 September, menyebabkan kerugian material yang menembus Rp 350 juta. Peristiwa ini menjadi pengingat serius bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan.
Si Jago Merah Mengamuk di Rejoyoso Malang, menghanguskan rumah warga, dan lima hari kemudian api kembali melahap sebuah pabrik.
Si Jago Merah Mengamuk di Rejoyoso Malang, merusak properti dan menimbulkan kerugian besar.
Kronologi Kebakaran di Desa Rejoyoso
Insiden pertama yang paling merugikan terjadi di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, pada Sabtu (6/9) sore. Peristiwa tragis ini bermula dari kelalaian seorang warga bernama Ismi yang sedang memasak. Sekitar pukul 15.45 WIB, ia meninggalkan dapur dengan kondisi kompor masih menyala.
Tanpa pengawasan, api dari kompor terus membesar hingga membakar isi dapur dan merembet ke seluruh bangunan rumah. Awalnya, tidak ada yang menyadari kobaran api karena kondisi lingkungan yang sepi.
Si Jago Merah Mengamuk di Rejoyoso Malang dengan cepat, melahap seluruh bangunan rumah dan tidak memberikan kesempatan bagi siapapun untuk menyelamatkan barang-barang.
Baca Juga:Tribun Khusus Wanita Jadi Harapan Aremanita untuk Kenyamanan di Stadion
Api yang tak terkendali kemudian menyambar rumah tetangga Ismi, memperluas area bencana. Warga baru menyadari adanya kebakaran setelah kobaran api sudah sangat besar dan melahap dua bangunan seluas 120 meter persegi.
Mereka pun segera bergegas berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, seperti ember berisi air. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Menyadari kebakaran sudah terlalu besar, warga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang.
Tantangan Petugas Damkar dan Kerugian Material
Tak lama setelah laporan diterima, empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan menuju lokasi. Petugas Damkar, yang dipimpin oleh Komandan Pleton (Danton) PPK Syaiful, berjibaku memadamkan api.
Dengan sigap, tim bekerja sama untuk menjinakkan kobaran api yang sudah melahap hampir seluruh bangunan. Setelah berjuang selama dua jam, api berhasil dipadamkan sepenuhnya.
Meskipun kerugian material akibat kebakaran ini mencapai ratusan juta rupiah, beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hal ini menjadi prioritas utama.
Si Jago Merah Mengamuk di Rejoyoso Malang memang meninggalkan duka bagi korban, tetapi setidaknya nyawa dapat terselamatkan. Si Jago Merah Mengamuk di Rejoyoso Malang namun berhasil dijinakkan oleh tim damkar.
Kebakaran Pabrik dan Imbauan Kewaspadaan
Lima hari kemudian, tepatnya pada Kamis (11/9), insiden kebakaran kembali terjadi di sebuah pabrik cetak batako interlock di Jalan Industri Wendit Barat, Kecamatan Pakis.
Kebakaran ini diketahui sekitar pukul 12.00 WIB, saat sebagian besar karyawan sedang beristirahat. Seorang karyawan yang berada di gedung sebelah melihat asap mengepul dari ruang produksi batako.
Dengan panik, ia bersama beberapa rekan dan warga sekitar berusaha memadamkan api yang sudah melalap ruangan seluas 35 meter persegi tersebut.
Meskipun upaya awal dilakukan, kobaran api tidak kunjung padam. Laporan segera disampaikan ke Damkar, dan dua unit armada pemadam kebakaran segera tiba di lokasi. Setelah berjuang menyemprotkan air, api akhirnya berhasil dipadamkan.
Menurut Danton Syaiful, dugaan kuat penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Meskipun hanya ruang produksi dengan dinding kayu yang terbakar, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 50 juta.
Si Jago Merah Mengamuk di Rejoyoso Malang dan sekitarnya. Si Jago Merah Mengamuk di Rejoyoso Malang dengan penyebab yang berbeda.
Si Jago Merah Mengamuk di Rejoyoso Malang, menjadi pengingat agar warga lebih waspada. Si Jago Merah Mengamuk di Rejoyoso Malang karena kelalaian.
Pencegahan Kebakaran Tanggung Jawab Bersama
Danton Syaiful memberikan imbauan serius kepada seluruh warga agar lebih berhati-hati. “Perhatikan selalu lingkungan rumahnya, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Pencegahan bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti memastikan kompor gas dalam keadaan mati total setelah digunakan, mengecek instalasi listrik secara berkala, dan menjauhkan benda-benda mudah terbakar dari sumber panas.
Memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di rumah juga bisa menjadi langkah preventif yang sangat efektif.
Menyadari potensi bahaya api adalah langkah pertama untuk melindungi diri dan keluarga. Setiap individu punya peran penting dalam mencegah insiden kebakaran.
Baca Juga:Anak-Anak di Pulau Morotai Pulang Sekolah Antar Pulau dengan Berenang















