Universitas Ma Chung meluncurkan aplikasi deteksi dini banjir berbasis Android di Kelurahan Dinoyo, Kota Malang. Program ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang melibatkan dosen, mahasiswa, dan warga setempat.
Proyek ini dipimpin oleh Meme Susilowati, S.Kom, MMSI dari Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Ma Chung. Aplikasi ini bertujuan membantu deteksi dan antisipasi banjir di 18 titik rawan banjir di Kelurahan Dinoyo.
Pada Jumat, 13 September 2024, aplikasi tersebut diserahkan secara resmi kepada pihak Kelurahan Dinoyo. Lurah Dinoyo, Edwin Daniel Seputra, S.H., M.MG., M.AP., menyatakan apresiasinya atas inisiatif ini, menyebut banjir sebagai masalah tahunan yang sering mengganggu aktivitas ekonomi.
Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Masyarakat
Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, proyek ini melibatkan partisipasi aktif dari civitas akademika. Tiga mahasiswa Universitas Ma Chung turut serta dalam penelitian ini untuk pengalaman lapangan nyata.
Aplikasi ini diharapkan membantu warga merespons ancaman banjir lebih cepat dan efisien. “Kami percaya bahwa teknologi dapat memainkan peran penting dalam mitigasi bencana, terutama banjir,” ujar Meme Susilowati.
Baca Juga : Malang Siap Jadi Tuan Rumah Porprov 2025, Fokus Tingkatkan Prestasi Atlet
Manfaat untuk Masyarakat dan SDGs
Proyek ini tidak hanya memberikan solusi teknologi, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Khususnya dalam penanganan bencana dan kesehatan masyarakat di Kelurahan Dinoyo.
Edwin Daniel Seputra optimis bahwa aplikasi ini akan membantu mengurangi dampak buruk banjir di wilayahnya. “Kami sangat mengapresiasi Universitas Ma Chung yang telah membantu mewujudkan solusi nyata ini,” tandasnya.
Pengembangan Solusi Teknologi Berbasis Lokal
Universitas Ma Chung terus mendorong penelitian inovatif yang berdampak langsung pada masyarakat. Proyek ini mencerminkan nilai dasar kewargaan, dengan menciptakan solusi lokal berbasis teknologi untuk masalah global seperti perubahan iklim.
Aplikasi ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko banjir. Dengan demikian, langkah preventif dapat diambil lebih cepat dan lebih efisien di masa mendatang.
Baca Juga : Rehabilitasi 33 Sekolah di Malang Ditargetkan Rampung Akhir Tahun